AS, Sinata.id – Pemerintah Amerika Serikat berhenti operasi (shutdown) setelah Senat gagal menyetujui Rancangan Undang-Undang Anggaran (RUU) belanja tahunan pada Selasa (30/9) malam. Penutupan operasional pemerintah AS ini kembali terjadi usai enam tahun atau pada 2019 di periode pertama pemerintahan Trump.
Kegagalan ini terjadi karena pemungutan suara yang digelar Senat pada Selanya malam hanya menghasilkan 55 suara sepakat dan 45 suara menolak. Angka itu kurang dari 60 suara yang dibutuhkan untuk meloloskan RUU anggaran.
Apa artinya shutdown pemerintah AS?
Shutdown pemerintah Amerika Serikat merupakan kondisi saat sebagian lembaga pemerintahan federal berhenti beroperasi karena Kongres gagal menyetujui anggaran belanja tepat waktu. Tahun fiskal 2025 AS berakhir pada 30 September tengah malam. Jika tak ada kesepakatan yang diambil, pemerintah tak punya dana legal untuk membiayai operasional.
Dampak dari shutdown di antaranya penutupan sebagian kantor layanan publik hingga penutupan museum dan taman nasional. Pegawai federal non-esensial juga akan dirumahkan tanpa digaji. Lembaga yang dianggap krusial untuk melindungi jiwa dan harta benda biasanya dianggap penting serta tetap beroperasi.
Politik saling menyalahkan mewarnai penyebab deadlock ini. Senator dari Partai Republik menyalahkan Partai Demokrat yang menolak memberi suara untuk RUU tersebut. Namun, Demokrat balik menyalahkan partai berhaluan kanan itu.
Sejauh ini belum ada informasi sampai kapan shutdown tersebut berlangsung. Namun, Senator dilaporkan akan kembali menggelar pemungutan suara pada Rabu (1/10) pagi. Para anggota Partai Republik di Senat berjanji akan terus menggelar voting hingga Demokrat menyepakati RUU tersebut dan pemerintahan bisa kembali beroperasi. (A58)