Toba, Sinata.id– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba menyerahkan bantuan traktor roda empat, traktor roda dua, mesin pompa air, combine harvester, bibit jagung, bibit bawang merah, P2B dan optimasi lahan non rawa yang bersumber dari anggaran APBD Toba dan APBN Kementerian Pertanian, Senin sore (17/11/2025).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Toba, Lena Pardede mengatakan, kelompok tani penerima bantuan bibit dan alat dan mesin pertanian (alsintan) sebanyak 700 kelompok yang telah berbadan hukum dan akan menerima bantuan secara berkelanjutan.
“Ada ribuan kelompok tani di Kabupaten Toba, tetapi yang telah berbadan hukum baru sekitar 772 dan sementara yang belum berbadan hukum sebanyak 326, dimana jumlah kelompok tani di Toba sebanyak 1048 kelompok,” ujar Lena.
Menurut Lena, pemberian bantuan kepada kelompok tani bertujuan untuk peningkatan ekonomi petani di Kabupaten Toba, sehingga mampu meningkatkan produktivitas hasil panen padi, jagung, dan bawang merah.
“Khusus untuk produksi panen padi ditargetkan meningkat di akhir tahun 2025. Jika di tahun 2024 capaian panen sebesar 15.342, 02 ton di tahun 2025 menjadi 151.796,05 ton dengan produktivitas 6,498 ton per hektar,” katanya.
Setelah menyerahkan bantuan kepada kelompok tani di Toba, Bupati Toba, Effendi Napitupulu mengimbau agar kelompok tani penerima benar-benar memanfaatkan bantuan dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat petani di Kabupaten Toba.
“Jangan seperti bantuan sebelumnya, diberikan alsintan kemudian rusak seketika atau hilang tidak berbekas. Bantuan bibit diberikan hasil panen tidak kelihatan,” tutur Effendi.
Setelah penyerahan, ia dan Wakil Bupati, Audi Murphy Sitorus akan turun ke desa memantau kelompok tani apakah memang benar dimanfaatkan dengan baik untuk peningkatan pertanian.
“Selalu koordinasi dengan dinas pertanian agar bantuan bibit yang diberikan tidak mengalami gagal panen. Sampaikan apa yang kurang untuk hasil yang lebih maksimal,” ujar Bupati Toba.
Wakil Bupati Toba, Audi Murphy mengingatkan Dinas Pertanian agar pengalaman sebelumnya tidak terjadi, dimana pemberian bantuan alsintan bagi kelompok tani sudah tidak terhitung banyaknya, tetapi sayang hingga kini yang tersisa hitungan jari.
“Ada baiknya Dinas Pertanian memberikan diklat pembelajaran perawatan alsintan yang diberikan kepada kelompok tani. Ajaklah salah satu anggota kelompok melakukan diklat melalui dinas sehingga dapat merawat alsintan yang diberikan,” ucapnya. (A1)