Aksi pencurian kabel sinyal dan axle counter bukan sekadar pencurian logam.
Di balik kabel-kabel itu, tersimpan fungsi penting yang mengatur sinyal perjalanan kereta, mengontrol perlintasan, serta menjamin keselamatan ratusan penumpang setiap harinya.
“Aset seperti ini punya peran krusial. Jika terganggu, satu saja kesalahan sinyal bisa berdampak fatal pada keselamatan perjalanan,” tegas As’ad.
Kabel dan sistem sinyal merupakan bagian vital dari sistem keselamatan yang dikelola PT KAI. Kerusakan atau kehilangan sedikit saja bisa memicu gangguan besar di jalur operasional.
Selain menimbulkan kerugian material bagi PT KAI Divre I Sumatera Utara, aksi seperti yang dilakukan Ucok juga berpotensi mengancam keselamatan penumpang dan petugas lapangan.
“Ini bukan hanya soal kabel yang hilang, tapi soal nyawa manusia. Kejahatan seperti ini termasuk sabotase terhadap keamanan publik,” tambah As’ad.
Ucok kini resmi diamankan di Polsek Belawan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi tengah menelusuri kemungkinan adanya jaringan penadah atau pelaku lain yang terlibat dalam pencurian aset milik negara tersebut. [sinata/sn8]