Pematangsiantar, Sinata.id – Dari data sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) seperti rumah sakit dan puskesmas di Kota Pematangsiantar, penderita flu disertai demam dan batuk meningkat pada Oktober 2025, bila dibanding dengan bulan sebelumnya.
Data dari Puskesmas Pardamean, Kelurahan Parsaoran Nauli disebut terjadi penambahan jumlah pasien. Demikian dikatakan Staf pada Bagian Surveilans, Leni Pangaribuan.
Katanya, hingga per 13 Oktober 2025, jumlah pasien yang berobat ke Puskesmas Pardamean karena flu disertai demam dan batuk telah mencapai 17 pasien. Sedangkan sepanjang bulan September 2025, tercatat 12 pasien.
Jumlah 17 pasien tersebut, belum termasuk data dari tanggal 14 Oktober 2025 hingga 20 Oktober 2025, bila ada. Karena belum dilakukan pencatatan, katanya.
“Kami mencatat per minggu, sampai Senin 13 Oktober 2025 sudah ada 17 orang pasien. Untuk laporan minggu kemarin, akan kita buat hari ini,” tuturnya.
Baca juga: Demam, Batuk dan Flu Mewabah, Dinkes Siantar Tak Punya Data Pasien
Peningkatan serupa juga terjadi di Puskesmas Parsoburan. Seorang pegawai yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, hingga saat ini tercatat 14 pasien dengan penyakit yang sama.
Sementara, Humas RSUD dr Djasamen Saragih Pematangsiantar, Wanda Mehangga mengatakan, peningkatan jumlah pasien terjadi di RSUD dr Djasamen
Paparnya, pasien demam, batuk, dan flu meningkat menjadi 40 orang hingga 20 Oktober 2025. Sedangkan bulan September 2025, ada 29 pasien.
Sedangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar mengaku belum memiliki data mengenai jumlah pasien secara keseluruhan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pematangsiantar, Misran Pais, mengaku, kalau data ada di Bidang Pelayanan Kesehatan, maupun pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIR).
“Kalau datanya itu ada di Yankes (Bidang Pelayanan Kesehatan) atau di Rumah Sakitnya langsung melalui SIR (Sistem Informasi Rumah Sakit),” ucap Misran, Senin (20/10/2025).
Namun Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, Urat Hatoguan Simanjuntak malah melempar, kalau data ada di Bidang P2P. “Ke Kabid P2P bang, pak Misran,” tutur Urat. (SN14)