Situasi kian panas saat petugas mulai memindahkan barang-barang milik warga. Tangis dan jeritan pecah di udara.
Beberapa warga perempuan berusaha menghalangi petugas, sementara anak-anak menangis histeris melihat rumah tempat mereka tumbuh dirubuhkan paksa.
Baca Juga: Kronologi Kebakaran Kios di Sahkuda, Petir Hantam Lemari Es, Disusul Kobaran Api
Dorong-dorongan tak terhindarkan, hingga suasana penertiban berubah menjadi bentrokan terbuka.
Meski ricuh sempat terjadi, aparat akhirnya berhasil mengamankan area penertiban.
Di tengah situasi yang masih tegang, Camat Gontor Panjaitan menegaskan bahwa langkah ini telah melalui proses panjang.
“Sosialisasi sudah dilakukan, surat peringatan juga sudah disampaikan. Pemerintah tidak ingin bertindak sewenang-wenang, tetapi lahan ini memang harus dibangun kantor kecamatan baru,” ujarnya kepada wartawan di lokasi. [sinata/sn8]