Telepon tak dijawab, pesan tak dibalas, hingga akhirnya resepsi berlangsung tanpa layanan inti.
Polisi Tetapkan Tersangka
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz membenarkan bahwa Ayu Puspita Dinanti telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
“Motif sementara mengarah pada faktor ekonomi. Penyidikan masih berjalan,” kata Erick kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Grandiarso menjelaskan peran masing-masing tersangka.
Ayu Puspita berperan sebagai pemilik sekaligus pengendali operasional, sedangkan Dimas bertugas membujuk klien untuk menambah pembayaran dengan iming-iming promo.
“Promo harga murah itu bagian dari modus. Faktanya, saat hari pelaksanaan, layanan tidak diberikan sesuai kesepakatan,” ujar Onkoseno.
Keduanya dijerat Pasal 372 dan Pasal 378 KUHP tentang penggelapan dan penipuan.
Pilihan Editor: Skandal Perselingkuhan Pramugari Exy Dewi Lestari dan Direktur Produksi Lion Air Meledak!
Kerugian Besar, Korban Terus Bertambah
Hingga penangkapan dilakukan, polisi mencatat sedikitnya 87 orang korban telah melapor.
Namun jumlah tersebut diyakini masih akan bertambah, mengingat banyak korban baru yang bermunculan setelah Ayu Puspita ditangkap.
Nilai kerugian pun tidak kecil. Berdasarkan keterangan korban dan hasil pendataan awal, kerugian masing-masing klien berkisar dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Jika digabungkan, total kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.
Tak hanya calon pengantin, sejumlah vendor pendukung seperti katering, MUA, fotografer, hingga food stall juga melaporkan belum menerima pembayaran, meski dana klien telah masuk ke rekening WO Ayu Puspita.
Skema Gali Lubang Tutup Lubang
Dalam proses penyidikan, polisi juga menelusuri dugaan praktik “gali lubang tutup lubang” dalam pengelolaan keuangan WO Ayu Puspita.
Dugaan ini menguat setelah beredarnya video pengakuan Ayu di media sosial yang menyebut pembayaran kewajiban lama berasal dari dana penjualan klien baru.
Pola tersebut membuat layanan WO berhenti total ketika arus klien baru tersendat, hingga akhirnya sejumlah resepsi gagal dijalankan pada waktu bersamaan.






