Simalungun, Sinata.id – Perbaikan jalan utama jurusan Bahapal, Laras di Kabupaten Simalungun kembali terhambat. Meski telah disepakati untuk dibongkar secara mandiri, banyak pedagang ternyata tak menggubris perintah Pemkab Simalungun. Ketidakpatuhan ini memaksa kontraktor mengalah dan menunda pengerjaan di lokasi.
A Siagian (56) warga yang ditemui awak media di sekitaran Rumah Sakit Laras, Kamis, 23 Oktober 2025 menyatakan para pemilik kios seharusnya bisa koperatif untuk menertibkan kios mereka.
“Masyarakat sudah menunggu perbaikan ini sampai puluhan tahun, tapi begitu diperbaiki kios-kios ini sepertinya menghalangi pembangunan. Pemborongnya sudah mengalah, pengerjaan awal dilakukan mulai dari Laras (Nagori Laras) sampai Simpang Mangga, terus mereka melompat pengerjaannya, mereka mulai dari Dolok Ilir, sampai jembatan Bahapal. Tinggal dari jembatan Bahapal ini lah sampai Simpang Mangga yang belum dikerjakan,” ucap pria itu.
Sementara itu, Camat Bandar Huluan, Akbar Putra Siregar mengatakan pihaknya telah melakukan rapat dengan pedagang, Pemerintah Nagori Naga Jaya I, Kecamatan Bandar Huluan dan rekanan. Dalam rapat itu pihak rekanan mengatakan bahwa kios-kios itu berada di Daerah Milik Jalan.
“Kata rekanan kios itu berada di Damija (Daerah Milik Jalan). Jadi tetap harus dibongkar supaya perbaikan jalan bisa dilakukan secara maksimal. Dan pedagang meminta supaya mereka diberikan kesempatan berdagang sampai detik-detik terakhir pembangunan. Alasannya mereka, biarlah kami jualan sehari dua hari pak, untuk nyambung hidup,” ucap Akbar.
Apabila waktu yang ditetapkan tak juga ada tindakan dari pedagang. Maka pemerintah Kabupaten Simalungun akan membongkar kios tersebut secara paksa.
“Kalau tak dibongkar ya terpaksa lah (dibongkar paksa, red) bang. Namanya untuk kebaikan dan jalan ini, jalan umum yang akan diperbaiki,” ucapnya mengakhiri. (SN11)