Sinata.id – Konflik antara Muhammad Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim, mantan dosen UIN Malang, dengan tetangganya Nurul Sahara, pemilik rental mobil, bukan lagi sekadar keributan antarwarga. Perselisihan yang awalnya hanya soal parkir mobil kini melebar menjadi drama publik penuh tudingan, fitnah, hingga menyeret opini netizen yang terbelah dua.
Semua bermula dari rekaman video yang diunggah Sahara ke media sosial, belum lama ini.
Potongan gambar yang menunjukkan keributan dengan framing menyudutkan Yai Mim seketika viral.
Publik ramai-ramai menghujat, menyebutnya arogan, bahkan melekatkan label “dosen cabul”.
Namun, belakangan cerita berbalik.
Setelah Yai Mim dan istrinya, Rose, angkat bicara di podcast Denny Sumargo, wajah konflik ini mulai terlihat berbeda.
Netizen yang sebelumnya mengecam kini justru balik membela.
Baca Juga: Drama Viral Yai Mim vs Sahara, Netizen Balik Membela Mantan Dosen UIN Malang
Parkir Mobil Rental yang Menjadi Sumber Api
Sumber masalah sebenarnya sederhana, mobil rental Sahara kerap diparkir menutup garasi rumah Yai Mim.
Tulisan peringatan “jangan parkir di depan pintu” diabaikan.
Dalam kesaksiannya, Yai Mim menuturkan pernah harus menunggu hingga berjam-jam karena mobil Sahara terparkir menghalangi.
Bahkan, ketika hendak ke masjid pukul 04.00 dini hari, ia kesulitan keluar karena akses tertutup.
Rose, istrinya, bercerita bahwa sopir mobil Sahara kerap tidur di garasi hingga sulit dibangunkan.
Berkali-kali ia mengetuk, bahkan mengguncang tubuh sang sopir, tapi tak kunjung bangun.
“Akhirnya suami saya yang memindahkan mobil itu. Sayangnya, suara keras dari mesin membuat Bu Sahara terbangun dan marah-marah,” kisah Rose.
Peristiwa itu menjadi pemicu konflik berikutnya.
Fitnah “Dosen Cabul”
Dalam salah satu video, Sahara berteriak lantang di hadapan mahasiswa yang sedang berada di rumah Yai Mim: “Kenapa kalian mau diajar sama dia? Itu dosen cabul!”
Teriakan tersebut terekam jelas dan menjadi viral.
Publik pun menelan mentah-mentah narasi Sahara.
Yai Mim dihujani hujatan, bahkan ia akhirnya mengundurkan diri sebagai dosen UIN karena tekanan sosial yang terlalu berat.
Namun, Yai Mim membantah keras.
Ia menjelaskan kronologi lain, suatu hari, Sahara membawa makanan ke rumah saat istrinya tengah berhaji.
Anehnya, pintu rumah justru dikunci dari dalam.
Yai Mim merasa tak nyaman, lalu naik ke lantai tiga untuk mencuci baju.
Saat itu ia hanya mengenakan celana pendek.
Tak disangka, Sahara menyusul ke atas dan menudingnya cabul hanya karena penampilannya.
“Saya kaget sekali. Saya buru-buru lari ke balkon rumah sebelah karena takut difitnah lebih jauh,” jelas Yai Mim.
Klarifikasi di Podcast Denny Sumargo
Setelah lama diam, akhirnya Yai Mim dan Rose hadir di podcast Denny Sumargo.
Klarifikasi itu menjadi titik balik.
Rose mengungkap, ia sebenarnya sudah menyimpan rekaman bukti berbagai insiden dengan Sahara, namun menahan diri untuk tidak menyebarkannya.
“Saya malu kalau ribut tetangga diumbar ke publik. Rasanya tidak elegan,” katanya.
Namun, ketika fitnah semakin merusak nama baik, ia merasa harus bicara.
Rose pun mulai mengunggah video bantahan di media sosial.
“Awalnya saya pikir masalah ini akan reda sendiri. Tapi justru makin membesar, bahkan mengganggu pekerjaan suami saya. Akhirnya saya buka kebenaran,” ucapnya.
Podcast tersebut ditonton jutaan kali dan memicu perubahan opini publik.
Banyak warganet yang awalnya menghujat kini justru meminta maaf.
Komentar netizen berubah drastis setelah klarifikasi.
“Akhirnya jelas, maafkan saya ikut menghujat waktu itu.” tulis salah satu netizen.
“Semoga Yai Mim dan keluarga diberi kekuatan. Jangan takut dengan fitnah.” balas yang lain.
“Bu Sahara sepertinya harus bertanggung jawab atas tuduhan ini.” timpal lainnya.
Tak sedikit pula yang menyarankan Yai Mim memasang CCTV sebagai perlindungan hukum.
“Kalau fitnah berlanjut, minimal ada bukti,” tulis salah satu komentar.
Sahara Menggali Masa Lalu Rose
Meski publik berbalik arah, Sahara tak tinggal diam.
Ia justru disebut mendatangi mantan suami Rose, tetangga lama, hingga mantan mertua, untuk menggali cerita masa lalu.
Rose mengaku resah, bahkan menulis enam poin tentang aksi Sahara yang dinilainya sudah kelewat batas, mulai dari mendatangi rumah mantan suami, ibu RT, hingga mencari keterangan ke tetangga lama.
Pengakuan itu kembali memicu simpati netizen.
Banyak yang menilai Sahara semakin menunjukkan sikap yang justru merugikan dirinya sendiri.
Fakta Lain yang Terkuak
Yai Mim juga menceritakan momen lain yang membuatnya merasa dijebak.
Pernah, Sahara masuk ke rumah bersama anaknya, lalu mengunci pintu.
Ia bahkan menuding cabul hanya karena Yai Mim mengenakan celana pendek di rumah sendiri.
Dalam kesempatan lain, saat mahasiswa datang untuk belajar, Sahara menuduh Yai Mim menghadirkan massa untuk mengintimidasi.
Padahal, menurut Rose, suasana kala itu justru santai.
Mahasiswa bergoyang mengikuti musik karaoke dari garasi Sahara.
“Itu bukan intimidasi, tapi salah paham,” tegasnya.
Perang di Dunia Maya
Kasus ini memperlihatkan bagaimana framing di media sosial bisa menghancurkan reputasi seseorang dalam sekejap.
Sahara konsisten mengunggah video dengan narasi menyudutkan.
Sebaliknya, klarifikasi Yai Mim baru muncul belakangan, setelah reputasinya telanjur tercoreng.
Namun, ketika kebenaran mulai terbuka, netizen pun belajar untuk tidak menelan mentah-mentah informasi sepihak.
Kini, publik mulai melihat Yai Mim sebagai korban framing.
Dukungan moral terus mengalir.
Banyak yang menyayangkan ia harus kehilangan pekerjaannya sebagai dosen akibat fitnah.
Sebagian netizen bahkan menyerukan agar kasus ini dibawa ke ranah hukum.
“Kalau benar difitnah, jangan diam. Laporkan!” tulis seorang pengguna.
Hingga kini, konflik belum benar-benar padam.
Meski publik mulai membela Yai Mim, Sahara tampaknya terus mencari cara mempertahankan narasinya. (A46)