oleh : Pastor Dion Panomban
Dalam kegiatan saat teduh Abba Home yang digelar pada Kamis, 10 Oktober 2025, topik utama yang dibahas adalah Kerajaan Allah, tema yang terus disampaikan oleh Tuhan Yesus selama pelayanan-Nya hingga naik ke surga.
Firman pembuka diambil dari pesan Yesus dalam Matius 4:17: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah sudah dekat.”
Ps Dion Ponomban, dalam penyampaian firman, menegaskan bahwa pertobatan adalah pintu bagi manusia untuk kembali di bawah pemerintahan Allah. Menurutnya, berada dalam Kerajaan Allah merupakan jalan keluar dari berbagai kerusakan hidup yang dialami manusia sejak kejatuhan Adam dan Hawa.
“Adam dan Hawa tidak pernah mengenal kematian, kekurangan, kemiskinan, atau sakit penyakit sebelum mereka keluar dari pemerintahan Allah,” ujar Ps Dion. “Karena itu, bertobat dan kembali kepada pemerintahan Allah adalah tawaran terbaik yang Yesus berikan kepada kita.”
Dalam penjelasannya, Ps Dion juga menegaskan bahwa bertobat berarti berbalik arah dari kepentingan diri sendiri dan mulai mengikuti Tuhan Yesus. Pertobatan bukan hanya perubahan perilaku, tetapi juga perubahan cara berpikir—dari pola pikir dunia menuju prinsip-prinsip Kerajaan Allah.
Firman hari ini juga diambil dari Matius 13:3–9, tentang perumpamaan seorang penabur. Melalui pembacaan ini, jemaat diajak untuk merenungkan kondisi hati masing-masing dalam menerima firman Tuhan.
Beberapa pertanyaan perenungan yang disampaikan adalah:
1. Mengapa Yesus menekankan kata “Mendengar” dalam ayat 9?
2. Apa pengertian yang didapat dari perikop Matius 13:3–9?
3. Mengapa Yesus menggunakan ilustrasi penabur?
4. Apa halangan benih itu berbuah?
5. Jenis tanah seperti apakah hati kita saat ini?
Di akhir renungan, Ps Dion mengingatkan jemaat untuk meneladani ajaran Yesus dalam Matius 6:33: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Kegiatan saat teduh Abba Home ini berlangsung dengan penuh sukacita dan menjadi momen perenungan rohani yang memperdalam pemahaman jemaat tentang arti bertobat dan hidup di bawah pemerintahan Allah. (A27)