Dukungan moral juga datang dari Presiden Azerbaijan dan Perdana Menteri Georgia, yang berjanji memberikan akses penuh bagi tim investigasi gabungan.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte turut menyampaikan rasa simpati atas kehilangan tersebut, sementara Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki, Tom Barrack, menegaskan bahwa Washington berdiri bersama Ankara di masa sulit ini.
“Turki telah kehilangan prajurit terbaiknya. Kami berduka bersama sahabat kami,” tulis Barrack di akun X (Twitter).
Tak ketinggalan, perusahaan penerbangan Lockheed Martin, pabrikan pesawat C-130 Hercules, menyampaikan belasungkawa dan menyatakan siap membantu penuh dalam proses penyelidikan teknis.
Baca Juga: Tambalan Gigi Merkuri Dilarang Mulai 2034
C-130 Hercules dikenal sebagai pesawat legendaris dengan empat mesin turboprop yang tangguh, digunakan di lebih dari 70 negara termasuk Turki.
Pesawat ini menjadi andalan untuk misi logistik, bantuan kemanusiaan, hingga operasi militer di medan berbahaya.
Namun, peristiwa kali ini mengingatkan dunia bahwa bahkan mesin paling kokoh pun tak sepenuhnya kebal terhadap tragedi di udara.
Kementerian Pertahanan Turki memastikan akan menggelar penghormatan militer kenegaraan bagi dua puluh prajurit yang gugur.
Nama-nama mereka akan diabadikan dalam daftar kehormatan sebagai “pahlawan udara” yang gugur dalam tugas negara.
Langit Turki kini berkabung. Di balik kepulan asap di perbatasan Georgia, dunia kembali diingatkan betapa mahalnya harga pengabdian bagi negeri. [a46]
penulis: zainal efendi
sumber: flight global






