“Jika digabungkan, total rumah rusak ringan, sedang, berat, dan yang hanyut mencapai 139.485 unit. Ini data terakhir per Minggu, 14 Desember 2025, pukul 17.00,” ujar Maruarar.
Sebagai langkah awal rehabilitasi dan rekonstruksi, pemerintah telah menyiapkan puluhan titik lokasi pembangunan yang sebelumnya telah disurvei.
Di Sumatera Utara, sejumlah lokasi disiapkan di wilayah Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
Baca Juga: Pemerintah Cabut 40 Izin Perusahaan Pengelolaan Hutan karena Rusak Lingkungan
Sementara di Sumatera Barat, titik pembangunan tersebar di Kota Padang, Tanah Datar, Padang Panjang, Kabupaten Agam, hingga Pesisir Selatan.
Maruarar menambahkan, koordinasi lintas kementerian menjadi kunci agar pembangunan bisa langsung berjalan.
Ia mendorong adanya rapat bersama melibatkan Kementerian Hukum, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, hingga BNPB untuk memastikan kejelasan status lahan dan kesiapan infrastruktur pendukung.
“Harapannya, dengan koordinasi itu, pembangunan bisa langsung dimulai. Minggu ini sudah mulai membangun,” katanya.
Pemerintah menargetkan percepatan pembangunan hunian ini dapat menjadi langkah awal pemulihan kehidupan warga di wilayah terdampak, sekaligus memastikan negara hadir di tengah masyarakat yang masih berjuang bangkit dari bencana. [a46]






