Jakarta, Sinata.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melantik empat menteri baru serta satu wakil menteri di Istana Negara. Pelantikan ini tidak hanya menjadi bagian dari perombakan kabinet, tetapi juga menandai berdirinya kementerian baru dalam struktur pemerintahan, yakni Kementerian Haji dan Umrah.
Perubahan signifikan tampak pada Kementerian Keuangan. Sri Mulyani, yang telah lama memimpin pos tersebut, resmi digantikan oleh Purbaya Yudhi. Pergantian ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat kebijakan fiskal menghadapi tantangan ekonomi nasional ke depan.
Di sektor perlindungan tenaga kerja, Presiden menunjuk Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran menggantikan Abdul Kadir. Kehadiran Mukhtarudin diharapkan mampu memperkuat sistem perlindungan bagi pekerja Indonesia di luar negeri, yang kerap berhadapan dengan persoalan kompleks.
Sementara itu, Ferry Juliantono dipercaya memimpin Kementerian Koperasi, menggantikan Budi Arie. Tugas utama yang diemban Ferry adalah memperkuat peran koperasi di era digital serta meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sorotan utama publik tertuju pada kehadiran Kementerian Haji dan Umrah yang baru dibentuk dan diresmikan pada Senin sore (8/9/2025). Presiden menunjuk Mochamad Irfan Yusuf sebagai menteri pertama yang memimpin lembaga ini. Penunjukan tersebut cukup mengejutkan mengingat kementerian ini merupakan entitas baru dalam kabinet Indonesia.
Selain itu, Presiden juga melantik Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah. Penempatan Dahnil di posisi strategis ini mempertegas pentingnya kementerian tersebut dalam menjawab aspirasi umat Islam, khususnya dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang lebih terfokus dan profesional.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa pembentukan kementerian baru merupakan langkah pemerintah untuk memenuhi kebutuhan umat sekaligus memperkuat pelayanan negara.
Meski lima posisi telah terisi, masih terdapat kursi penting yang belum diumumkan, yakni Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) serta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Menurut informasi dari lingkaran istana, penentuan nama untuk dua jabatan strategis tersebut masih dalam tahap finalisasi.
Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dengan disaksikan pejabat tinggi negara, tokoh politik, serta tamu undangan. Pengucapan sumpah jabatan dilakukan di bawah bimbingan rohaniwan negara, menambah khidmat suasana. (A46)