Sinata.id – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa proses pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak bisa dilakukan secara instan.
Pemerintah memperkirakan waktu pemulihan hingga aktivitas masyarakat benar-benar kembali normal akan memakan waktu sekitar dua sampai tiga bulan, seiring dengan tingkat kerusakan yang cukup luas di tiga provinsi tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (15/12/2025).
Dengan nada lugas namun diselingi candaan, Presiden menegaskan bahwa penanganan bencana alam tidak bisa disamakan dengan keajaiban.
Baca Juga: Dugaan Lahan Tambang Emas Ilegal Baru Ditemukan di Sekitar Taman Nasional Komodo
Ia menekankan bahwa proses pemulihan harus berjalan sesuai hukum alam dan perhitungan teknis di lapangan, bukan sekadar janji penyelesaian cepat.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dampak bencana tercatat merusak ratusan ribu bangunan dan infrastruktur publik.
Ribuan fasilitas umum mengalami kerusakan, termasuk sarana kesehatan, rumah ibadah, gedung pemerintahan, hingga jembatan penghubung antarwilayah.
Selain itu, ratusan ribu rumah warga dilaporkan terdampak, dengan tingkat kerusakan yang bervariasi dari ringan hingga berat.
Menanggapi kondisi tersebut, Prabowo memastikan pemerintah pusat telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk mempercepat penanganan darurat dan pemulihan awal.
Puluhan helikopter dan pesawat dikerahkan untuk menjangkau wilayah terisolasi, sekaligus mendistribusikan bantuan logistik ke daerah yang sulit diakses melalui jalur darat.






