Pematangsiantar, Sinata.id – Dugaan percobaan pembakaran kios Awaludin Lumban Tobing di perempatan Jalan Tekukur-Jalan Merpati, Kota Pematangsiantar, dianggap tidak hanya menjadi aksi kriminal biasa.
Praktisi hukum Rico Nainggolan SH berpendapat, tindakan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) itu sebagai bentuk teror yang mengancam keselamatan warga dan cerminan suramnya penegakan hukum di Kota Pematangsiantar.
Dia menyoroti perlindungan negara terhadap warga yang justru beritikad baik. Alih-alih warga mendapatkan perlindungan karena menyuarakan ketidakbenaran, tetapi justru menjadi sasaran teror.
“Tindakan (teror) yang dialami Awaludin adalah bentuk buramnya penegakan hukum di Indonesia, khususnya di Kota Siantar,” tutur Rico kepada Sinata, Rabu (5/11/2025).
Rico menuturkan bahwa yang dilakukan Awaludin bentuk peran aktif dalam membantu menjaga Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Namun, upaya positifnya itu dibalas dengan intimidasi.
“Laporan warga harusnya ditanggapi, tapi Awaludin justru mendapat teror yang telah beritikad baik membantu menjaga kamtibmas di Siantar,” ujarnya, menyoroti kegagalan sistem.
Ia mendesak aparat untuk segera bertindak. Rico berharap jika Awaludin melapor atas insiden teror ini, Polres Pematangsiantar harus segera menindaklanjuti laporan tersebut secara serius.
Baca juga: Warga Diteror usai Soroti Judi Togel di Siantar, Warung Mau Dibakar
Sebelumnya, Awaluddin mengalami dugaan teror berupa percobaan pembakaran warung miliknya pada Rabu (29/10/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. Teror itu diduga karena dia menyoroti aktifitas perjudian togel di kampung tempat tinggalnya.
Andai kata malam itu dia tak sigap, warung yang berada di perempatan jalan, itu bisa saja rata dengan tanah. Terlebih karena warung banyak terbuat dari papan.
Kepada Sinata, Senin (3/11/2025), Awaluddin bercerita malam kejadian dia bersama istrinya tidur di warung. Tidak lama kemudian, empat orang mendekati warung dengan suara tinggi, membicarakan korek api dengan nada yang tinggi.
Awaluddin menduga teror itu terkait dengan tindakan LSM Karya yang menyurati Polres Pematangsiantar, Rindam I/BB, Polisi Militer, dan Korem, terkait judi togel di Jalan Tekukur dan Jalan Merpati.
Surat tersebut dikirimkan pada hari yang sama saat teror berlangsung.
Awaluddin yang juga sebagai Sekjen LSM Karya menyatakan, surat itu berisi permintaan agar penegak hukum memberantas judi togel yang meresahkan masyarakat.
“Rabu pagi saya buat konsep suratnya, sore saya kirim, dan malamnya kejadian (teror),” ujarnya, mengatakan belum melaporkan teror ke aparat berwajib. (SN14)