Simalungun, Sinata.id – Sebuah pesan penuh penyesalan dan wasiat diduga dibuat FST (39), pria yang ditemukan meninggal akibat gantung diri di sebuah gubuk di Perladangan Parmahanan Dao, Nagori Purba Tongah, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Senin (6/10/2025) pagi.
Pesan yang ditulis dengan tangan di dinding gubuk milik Mak Fani Purba itu, dibuat dalam bahasa Simalungun, mengungkap beban emosional korban sebelum mengakhiri hidupnya.
“Jan, Ini mungkin jalan terbaik buat kita. Jan, sampaikan ke mama Viola, aku minta maaf. Tolong, rawat dan besarkan anak (perempuan) kita. Teruntuk anak perempuan ku: baik-baik ya, nak. Bapak sudah tak ada lagi, jangan melawan sama mama. Untuk ka Vani: maaf ya kak,” demikian isi pesan tersebut.
Tubuh FST pertama kali dilihat oleh Lasmi boru Manurung sekitar pukul 08.00 WIB, saat ia akan berladang. Ia melihat korban tergantung mengenakan hoodie abu-abu tua dan celana biru. Penemuan ini kemudian dilaporkan ke warga setempat dan berlanjut ke Polsek Purba.
Petugas yang tiba di lokasi langsung melakukan pengamanan TKP. Penyidikan awal mengarah pada masalah internal keluarga yang dihadapi korban, yang diduga kuat menjadi pemicu tindakan nekatnya.
Tim olah TKP bersama petugas medis dari Puskesmas Purba memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Kematian FST dipastikan akibat gantung diri.
Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, membenarkan kejadian ini. Pihak kepolisian telah menyerahkan jenazah kepada keluarga. Istri korban dinyatakan tidak keberatan atas kematian suaminya dan telah membuat surat pernyataan yang melengkapi proses penyelidikan. (SN11)