Tapanuli Selatan, Sinata.id — Di tengah kepanikan warga setelah longsor besar menerjang Dusun Kampung Durian, Desa Batu Godang, sorotan publik justru tertuju pada langkah cepat PT Rejeki Abadi Godang (RAG) yang menjadi pihak pertama turun tangan secara nyata.
Ketika akses jalan masih lumpuh dan tim pemerintah belum bisa masuk sepenuhnya, perusahaan lokal itu langsung mengirimkan excavator dan 100 pekerja untuk menembus material longsor yang menutup permukiman.
Longsor dahsyat yang dipicu hujan deras dan angin kencang itu terjadi Kamis malam (27/11/2025). Tebing di sekitar kantor Kepala Desa runtuh, menghantam rumah-rumah warga dan diduga menimbun 26 orang.
Hingga Jumat malam (28/11/2025), 6 jenazah sudah berhasil dievakuasi, namun pencarian mayoritas korban masih terhambat tebalnya material dan medan ekstrem.
Peralatan Pemerintah Terhalang Material, PT RAG Jadi Satu-satunya yang Bisa Masuk Lebih Dulu
Akses menuju Kampung Durian berada tepat di bawah bukit curam. Setelah longsor menggulung, jalur itu berubah menjadi tumpukan tanah, batu, dan potongan kayu setinggi beberapa meter.
Sementara alat berat instansi pemerintah tertahan jauh dari lokasi, excavator milik PT RAG justru berhasil menembus titik paling dekat dengan area terdampak.
Keberhasilan itu menjadi penentu. Beko milik perusahaan digunakan untuk menggali timbunan yang menutup rumah warga, membuka jalur agar tim gabungan dapat masuk bergiliran, mengangkat bongkahan besar yang tidak mungkin dipindahkan manual, serta menjaga stabilitas tebing dari potensi longsor susulan.
Tanpa kehadiran alat berat tersebut, evakuasi dipastikan akan berjalan jauh lebih lambat.
100 Pekerja PT RAG Bergabung dalam Tim Evakuasi
Bukan hanya alat berat, 100 karyawan PT RAG turut diterjunkan ke lokasi. Mereka membantu membuka jalur darurat, mengangkut material dengan peralatan manual, memberikan dukungan kepada keluarga korban, dan embantu relawan dan aparat memperkuat tanggul penahan sementara
“Tenaga kami fokus di area yang tidak aman ditembus relawan biasa,” ujar salah satu pekerja PT RAG yang ditemui di lokasi.
Peran ini membuat PT RAG menjadi garda terdepan dalam jam-jam kritis pasca longsor, sebelum bantuan lain mencapai lokasi.
Daftar Korban yang Diduga Tertimbun Masih Panjang
Berdasarkan pendataan Babinsa, 22 dari 26 korban yang diperkirakan tertimbun telah teridentifikasi namanya, mulai dari balita 1 tahun hingga lansia 71 tahun.
Sementara korban yang sudah ditemukan:
Ditemukan 27 November 2025
- Kardi (46)
- Irwanto (35)
- Husen (71)
- Tasya (15)
- Ayu (23)
Ditemukan 28 November 2025
- Misman (41)
- Jumintri (50)
Total jenazah: 6 orang.
Pencarian Terhenti Pukul 18.30 karena Medan Gelap dan Tanah Bergerak
Saat malam mulai turun, pekerjaan harus dihentikan sementara. Lampu sorot terbatas, medan licin, dan tanah beberapa kali bergerak, memaksa tim gabungan menarik mundur anggota demi keselamatan.
Namun excavator PT RAG tetap diparkir dekat titik utama pencarian agar dapat langsung dioperasikan kembali pada pagi harinya.
Warga Berduka, PT RAG Diminta Tetap Bertahan Hingga Seluruh Korban Ditemukan
Di tengah deretan rumah yang hilang tertutup material, keluarga korban menanti dengan harap cemas di tenda darurat. Banyak warga memeluk pakaian terakhir anggota keluarga yang hilang, berharap kabar apa pun dari tim pencari.
Masyarakat meminta PT RAG tidak menghentikan dukungan, setidaknya hingga seluruh korban ditemukan. Operator alat berat dan pekerjanya menjadi harapan terbesar karena mereka memiliki akses, tenaga, dan kemampuan yang paling relevan dengan kondisi medan.
Belum Ada Keterangan Resmi dari Kepala Desa
Upaya Sinata.id untuk menghubungi Kepala Desa Batu Godang, Mahmuddin Sihombing, belum memperoleh respons hingga berita ini ditayangkan.
Bencana di Batu Godang kembali menunjukkan pentingnya kehadiran pihak lokal yang tanggap dan sigap.
Ketika akses terputus dan peralatan pemerintah belum mencapai titik longsor, PT RAG menjadi poros utama yang menggerakkan tahap awal evakuasi. [sn8]