Jakarta, Sinata.id – Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan keprihatinannya atas erupsi Gunung Semeru yang terjadi di Lumajang, Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa Pemerintah bersama tim SAR harus mengedepankan keselamatan masyarakat serta segera menghentikan seluruh aktivitas yang masih berlangsung di kawasan rawan, khususnya di aliran Besuk Kobokan.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Termasuk para pendaki yang sebelumnya dilaporkan terjebak saat Semeru erupsi. Kami meminta pemerintah daerah dan aparat lapangan memastikan proses evakuasi berjalan cepat, terkoordinasi, dan mengikuti panduan dari PVMBG,” ujar Puan dalam pernyataannya kepada Parlementaria, Kamis (20/11/2025).
Gunung Semeru diketahui kembali erupsi pada Rabu (19/11) siang, memuntahkan awan panas guguran sejauh sekitar 13 kilometer. Aktivitas vulkanik tersebut membuat status Semeru dinaikkan menjadi Level IV atau Awas.
Puan menekankan bahwa proses evakuasi harus dilakukan secara terencana dan menyeluruh. Ia mengingatkan bahwa pada saat erupsi terjadi, warga di wilayah sekitar lereng sempat dilanda kepanikan. “Pastikan tidak ada warga yang tertinggal di zona berbahaya. Semua harus dipastikan berada di tempat aman,” tegasnya.
Ketua DPR RI pertama dari kalangan perempuan itu juga menyoroti situasi para pendaki yang masih berada di area Semeru. Ia meminta aparat memastikan penyelamatan para pendaki dilakukan dengan keamanan maksimal dan koordinasi kuat di lapangan.
Sebagai langkah mitigasi, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah menutup seluruh jalur pendakian, termasuk akses menuju Ranu Kumbolo, setelah status Semeru ditingkatkan menjadi Awas. Zona sektor sejauh 20 km di sisi selatan–tenggara disebut memiliki potensi bahaya tinggi.
Puan berharap semua pihak menaati kebijakan penutupan tersebut demi mencegah jatuhnya korban. “Semeru adalah karunia alam, tetapi keselamatan manusia harus tetap yang utama,” ujarnya.
Di samping itu, Puan menegaskan pentingnya memastikan kondisi pengungsian aman dan layak. Ia meminta pemerintah memberikan informasi resmi secara lengkap dan cepat agar masyarakat tidak mudah terpengaruh berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Pemda harus memastikan tempat pengungsian aman, logistik tersedia, air bersih cukup, layanan kesehatan memadai, dan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, serta penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa peristiwa ini harus menjadi momentum memperkuat mitigasi jangka panjang di kawasan rawan gunung api. “Mulai dari edukasi masyarakat, pengaturan ulang kawasan rawan, hingga pembaruan sistem peringatan dini agar warga bisa merespons lebih cepat bila kejadian serupa terulang,” tutup Puan. (*)
Sumber: Parlementaria