Pematangsiantar, Sinata.id – Waktu tunggu hasil tes Tuberculosis (TB) kini bisa dipersingkat menjadi hanya dua jam bagi masyarakat yang dilayani Puskesmas Bane, Pematangsiantar. Kecepatan ini berkat kehadiran alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang tidak hanya cepat, tetapi juga akurat, bahkan mampu mendeteksi bakteri TB dari sampel air liur.
Analis Laboratorium Puskesmas Bane, Helpy Girsang menyatakan, alat TCM mampu memproses satu sampel dahak dan memberikan hasil dalam waktu sekitar dua jam. Dengan satu mesin, dalam sehari dapat diperiksa 16 hingga 20 sampel.
“Alat ini diperoleh sejak tahun 2020, jika bekerja dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Dalam sehari itu bisa dikerjakan 16 sampai 20 sampel,” ucap Helpy, Senin (6/10/2025)
Katanya, hasil positif juga dapat terdeteksi dari sampel air liur, karena sudah mengandung bakteri TB. “Kami harus melaporkan hasilnya sebelum tanggal 10 setiap bulannya,” ujarnya.
Lanjutnya, dari 301 pasien yang diperiksa hingga September 2025, sebanyak 13 orang dinyatakan positif. Bagi pasien yang hasilnya positif, penanganan akan dilakukan oleh puskesmas asal atau yang merujuk.
Puskesmas Bane melayani pengujian sampel dari beberapa puskesmas dan rumah sakit, seperti Rumah Sakit Efarina dan Horas Insani. Sedangkan untuk Puskesmas, ada Martoba, Pondok Sayur, Bah Kapul dan Gurilla.
“Ada petugas yang mengantarkan sampel dahak kesini, sebelum pukul 12.30 WIB. Laporan harian langsung kami masukkan ke dalam Sistem Informasi Tuberculosis (SITB). Seluruh proses pengobatan TB dilakukan secara gratis,” tuturnya.
Jenis pengobatan akan disesuaikan dengan keadaan pasien. Untuk TB yang sensitif obat, pengobatan berlangsung selama 6 bulan. Sementara untuk jenis yang resisten obat, pengobatan bisa sampai 1 tahun. Pasien dengan hasil negatif bisa melakukan pemeriksaan lanjutan dengan Foto Thorax (foto paru-paru).
“Kami memberikan susu untuk pasien yang positif dan pencegahan untuk keluarga dengan program TPT (Terapi Pencegahan TB) serta pemberian masker. Kepada pasien yang mengalami sakit gula lebih rentan diserang penyakit TB, karena kadar gula darah yang tinggi, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh,” ujarnya. (SN14)