Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Famly, Jumat 12 September 2025-Kerendahan hati bukanlah kelemahan, melainkan sebuah kekuatan rohani yang dahsyat. Saat seseorang hidup dengan tunduk dan taat kepada Tuhan, ia akan bertumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah kecewa, tidak gampang sakit hati, dan terbebas dari kepahitan.
Orang yang rendah hati akan memancarkan buah-buah Roh dalam kehidupannya: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri.
Betapa luar biasanya bila hal ini nyata dalam hidup kita sehari-hari.
Pembacaan Alkitab:
Kolose 3:12-15 (TB)
(12) “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah-lembutan dan kesabaran.”
(13) “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”
(14) “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”
(15) “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.”
Perenungan:
1. Apa yang harus kita pakai dalam hidup kita?
Belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemah-lembutan, dan kesabaran (ay. 12).
2. Teladan apa yang Yesus berikan?
Dia mengampuni kita, sehingga kita pun harus mengampuni orang lain (ay. 13).
3. Apa yang paling utama kita kenakan?
Kasih, karena kasihlah yang mempersatukan dan menyempurnakan (ay. 14).
4. Mengapa damai Kristus perlu memerintah dalam hidup kita?
Karena kita dipanggil menjadi satu tubuh dalam Kristus, dan hanya dengan damai-Nya kita bisa hidup bersyukur (ay. 15).
5. Apa yang kerap memerintah hidupmu?
Apakah damai Kristus, atau perasaan, ego, dan kepahitan?
Mari kita belajar hidup dalam kerendahan hati, karena di situlah terletak rahasia kekuatan rohani yang sejati.
Kerendahan hati bukan hanya sikap, tetapi pakaian rohani yang harus kita kenakan setiap hari. Dengan kasih sebagai pengikatnya, dan damai Kristus yang memerintah hati kita, hidup kita akan dipenuhi rasa syukur serta menjadi berkat bagi banyak orang.
Selamat bersaat teduh, hiduplah dalam kasih dan damai Kristus. Tuhan Yesus memberkati.(A27).