Oleh: Pdt Manser Sagala, M.Th
Kerinduan untuk mengenal Tuhan lebih dalam merupakan panggilan rohani setiap orang percaya. Dalam sebuah pesan pengajaran yang disampaikan, ditegaskan bahwa inti dari kehidupan kekal bukan hanya tentang menjalani ritual keagamaan, tetapi tentang mengalami pengenalan yang sejati akan Allah melalui Yesus Kristus.
Yesus sendiri menjelaskan makna terdalam dari hidup yang berkenan kepada Allah. “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3). Seruan untuk semakin mendalam mengenal Tuhan juga ditegaskan dalam kitab Hosea: “Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN…” (Hosea 6:3).
Pengajaran ini menekankan bahwa mengenal Tuhan merupakan proses seumur hidup, yang melibatkan komitmen pribadi, ketaatan, serta anugerah Roh Kudus. Ada beberapa langkah praktis yang disampaikan untuk menuntun umat semakin dekat kepada-Nya.
1. Mempelajari dan Mentaati Firman Tuhan
Alkitab menjadi sumber utama bagi umat percaya untuk mengenal karakter dan kehendak Allah. Firman Tuhan bukan hanya untuk dibaca, tetapi ditaati.
Dijelaskan bahwa seluruh tulisan yang diilhamkan Allah bertujuan untuk mengajar, memperbaiki sikap, dan mempersiapkan umat bagi setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:16–17). Ketaatan menjadi bukti nyata bahwa seseorang benar-benar mengenal Tuhan, sebagaimana ditegaskan dalam 1 Yohanes 2:3: “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.”
2. Membangun Kehidupan Doa yang Intim
Doa merupakan jembatan komunikasi langsung antara manusia dan Tuhan. Dalam pengajaran ini ditegaskan bahwa doa bukan hanya sarana untuk meminta, tetapi juga ruang untuk menyembah, bersyukur, dan mendengarkan suara Roh Kudus.
Ibrani 4:16 menjadi dasar ajakan kepada umat agar mendekat dengan keberanian kepada takhta kasih karunia, untuk menerima pertolongan tepat pada waktunya.
3. Bertumbuh dalam Kasih Karunia dan Pengenalan
Pengenalan akan Tuhan digambarkan seperti pertumbuhan tanaman—membutuhkan proses, waktu, serta disiplin rohani. Firman dalam 2 Petrus 3:18 mengajak umat untuk bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Yesus Kristus.
Ajakan ini juga disertai dorongan agar setiap orang percaya terlibat dalam komunitas gereja, mengikuti pembinaan rohani, serta terus belajar agar semakin memahami hati Tuhan.
4. Mengenal Kasih Setia, Keadilan, dan Kebenaran Tuhan
Tuhan menghendaki umat-Nya bermegah bukan karena kekayaan atau kekuatan, melainkan karena mengenal karakter-Nya yang penuh kasih setia, adil, dan benar (Yeremia 9:23–24).
Dalam pengajaran ini ditegaskan bahwa Tuhan adalah kasih (1 Yohanes 4:8), namun juga Allah yang adil. Pemahaman yang seimbang tentang sifat-sifat ini membantu umat mengenal pribadi Tuhan dengan lebih utuh dan benar.
Seluruh rangkaian pengajaran ini mengajak umat Kristen memiliki kerinduan yang murni untuk mengenal Tuhan lebih dalam. Pengenalan tersebut bukan hanya menambah wawasan rohani, tetapi membentuk karakter, menguatkan iman, serta membawa perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Kiranya kerinduan untuk mengenal Tuhan lebih dalam menjadi dasar hidup kita, sehingga kita berjalan dalam kebenaran dan mengalami pembaruan melalui karya Roh Kudus.”(A27).
CP Konseling & Doa Permohonan
Pdt. Manser Sagala
0811-762-709