AS, Sinata.id – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dengan percaya diri memproyeksikan pembangunan permukiman manusia permanen dan berkelanjutan di Bulan dalam dekade mendatang. Target ambisius ini, yang disebut sebagai “desa” Bulan, diharapkan dapat terwujud pada 2035.
Ambisi jangka panjang ini didahului oleh serangkaian misi Artemis yang akan segera dimulai. Misi Artemis II, yang dijadwalkan pada Februari 2024, akan mengirim empat astronaut dalam penerbangan terbang-melewati (fly-by) Bulan—yang pertama dalam 50 tahun terakhir.
Puncak dari program ini adalah Artemis III pada 2027, yang rencananya akan mendaratkan dua astronaut di Kutub Selatan Bulan selama tujuh hari.
“Kita akan memiliki kehidupan manusia yang berkelanjutan di Bulan. Bukan sekadar pos terdepan, tetapi sebuah perkampungan,” tegas Administrator NASA, Sean Duffy, dalam sebuah panel di International Aeronautical Congress (IAC) di Sydney, Australia.
Pernyataan ini menegaskan komitmen AS untuk tidak sekadar singgah, tetapi tinggal dan membangun kehadiran jangka panjang di satelit Bumi itu.
Dukungan Teknologi dan Infrastruktur
Untuk mewujudkan “desa” Bulan yang mandiri, NASA mengembangkan beberapa teknologi kunci:
-
Daya Nuklir: NASA telah meluncurkan inisiatif untuk membangun reaktor fisi di Bulan. Reaktor ini, yang dijuluki Fission Surface Power System, harus mampu menghasilkan daya 100kWe untuk menopang kehidupan selama 14 malam di Bulan ketika panel surya tidak efektif.
-
Konstruksi In-Situ: NASA meneliti pemanfaatan material Bulan (regolith) untuk membangun struktur. Eksperimen pencampuran semen dalam kondisi gravitasi mikro telah dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Struktur base kemungkinan akan dicetak 3D menggunakan tanah dan air yang ditemukan di Kutub Selatan Bulan.
-
Misi Berkelanjutan: Data geologi dan kondisi lingkungan yang dikumpulkan selama misi Artemis III akan menjadi krusial untuk persiapan pembangunan pangkalan permanen.
Lompatan Menuju Mars
Keberhasilan membangun desa di Bulan bukanlah tujuan akhir. Sean Duffy menyatakan bahwa kemajuan pesat juga sedang dibuat untuk misi ke Mars.
Ia meramalkan bahwa AS akan memimpin dalam upaya menempatkan manusia di Planet Merah. Teknologi yang diuji di Bulan, seperti reaktor nuklir dan teknik konstruksi, akan sangat berharga untuk misi Mars yang lebih ekstrem.
Dengan program Artemis, NASA juga ingin memenangkan “perlombaan luar angkasa kedua” melawan China.
“Kami akan kembali ke Bulan, dan kali ini, saat kami menancapkan bendera, kami tinggal di sana,” pungkas Duffy, menegaskan niat permanen Amerika Serikat di luar angkasa. (A58)