Oleh: Pdt Mis.Ev. Daniel Pardede,SH.MH
Renungan Pagi Kristen – Kejadian 22:1-19
“El Jireh: Tuhan Menyediakan”
Dalam Kejadian 22:1-19 kita menemukan salah satu peristiwa paling kuat dalam perjalanan iman Abraham. Tuhan telah berjanji bahwa Abraham akan menjadi bapa bangsa yang besar, meskipun ia telah berusia seratus tahun dan Sarah delapan puluh tahun.
Janji itu bukan sekadar kata, melainkan penyataan kesetiaan Allah yang nyata. Ibrani 11:11 menggambarkan bagaimana Abraham dan Sarah berpegang teguh pada janji itu, sebab mereka percaya bahwa Tuhan setia kepada firman-Nya.
Ketika janji itu tergenapi dan Ishak lahir, Tuhan menguji Abraham.
Ujian itu bukan untuk menjatuhkan, tetapi untuk membuktikan apakah Abraham benar-benar takut akan Tuhan dan tetap percaya, sekalipun Tuhan meminta sesuatu yang paling berharga baginya.
Meski secara manusia sulit dipahami, Abraham tetap taat.
Di puncak gunung Moria, ketika Abraham hendak mempersembahkan Ishak, Tuhan menunjukkan diri-Nya sebagai El Jireh—Tuhan yang Menyediakan.
Domba yang Tuhan sediakan menjadi tanda bahwa Allah tidak pernah ingkar janji dan selalu menyediakan tepat pada waktunya.
Bukan hanya yang kita minta, bahkan apa yang tidak pernah kita duga pun Tuhan sanggup sediakan.
Demikian juga dalam hidup kita. Apa yang kita perlukan sudah disediakan Tuhan, dan Ia akan memberikannya.
Tuhan sanggup menyediakan lebih dari yang kita pikirkan dan harapkan. Karena itu, janganlah kita kuatir akan segala kebutuhan—apa yang kita makan, minum, dan pakai—sebab Tuhan Yesus sendiri mengingatkan bahwa Bapa di sorga mengetahui semuanya (Matius 6:25).
Kiranya kita senantiasa hidup dalam iman seperti Abraham, percaya penuh bahwa El Jireh—Tuhan yang Menyediakan—tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya.
Biarlah firman ini menguatkan langkah kita hari ini, sebab Tuhan yang setia akan menyediakan tepat pada waktunya. Amin. Shalom.(A27).