Capaian ini, lanjutnya, membuktikan bahwa sistem pendidikan madrasah tidak lagi dianggap kelas dua, melainkan menjadi pionir pembentukan generasi cerdas, berakhlak, dan berdaya saing global.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Indonesia Dikepung Hujan Lebat dan Badai Lokal
Apresiasi DPR dan Kepala Daerah
Acara Welcoming Dinner turut dihadiri Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, yang menyampaikan rasa bangganya atas kemajuan madrasah.
“Diskusi panjang kami di DPR akhirnya berbuah nyata. Kini pendidikan agama diakui luas dan mendapat penghargaan di masyarakat,” ujar Marwan.
Ia mengingatkan, madrasah memiliki akar sejarah kuat dalam perjuangan bangsa.
“Banyak pejuang kemerdekaan lahir dari pesantren dan madrasah. Mereka menanamkan semangat cinta tanah air dan nilai-nilai Islam yang kokoh,” tambahnya.
Grand Final OMI 2025 bukan sekadar kompetisi, melainkan wujud nyata transformasi pendidikan madrasah Indonesia menuju masa depan digital.
Para finalis akan bersaing dalam lomba riset, eksperimen sains, dan inovasi teknologi.
Namun di balik itu semua, terselip pesan kuat bahwa santri Indonesia bukan hanya ahli doa, tapi juga ahli data.
Ajang ini menjadi bukti bahwa generasi madrasah mampu berkontribusi dalam membangun bangsa dan menaklukkan tantangan global, dengan ilmu, iman, dan integritas. [a46]
penulis: zainal efendi
sumber: –