Sinata.id – Ribuan pendukung Sheffield Wednesday memilih tidak hadir dalam laga putaran kedua Carabao Cup melawan Leeds United di Stadion Hillsborough, Selasa (26/8). Aksi ini menjadi bagian dari protes berkelanjutan terhadap kepemilikan klub oleh Dejphon Chansiri.
Sejak awal musim, kelompok suporter telah menyuarakan ketidakpuasan mereka. Salah satu pemicu utama ialah kegagalan klub membayar gaji pemain dan staf tepat waktu dalam tiga bulan berturut-turut. Kondisi tersebut membuat Sheffield Wednesday dikenai sejumlah sanksi dari otoritas EFL.
Pada laga pembuka Championship melawan Leicester City, suporter membentangkan spanduk bertuliskan “Enough is Enough” sebagai bentuk penolakan. Dua pekan lalu, mereka bahkan menggelar prosesi simbolis berupa “pemakaman klub” dengan mengusung peti mati yang dianggap melambangkan matinya identitas Sheffield Wednesday.
Sheffield Wednesday Supporters’ Trust dalam pernyataannya menyerukan kepada penggemar untuk tidak menghadiri laga melawan Leeds. Sebagai gantinya, mereka menyarankan agar uang yang seharusnya digunakan membeli tiket disalurkan ke Sheffield Children’s Hospital Charity.
Komentator BBC Radio 5 Live, Alistair Bruce-Ball, yang meliput pertandingan tersebut, menyebut suasana di Hillsborough kali ini sangat berbeda.
“Saya tidak bisa membayangkan banyak pertandingan Sheffield Wednesday kontra Leeds yang berlangsung dengan kondisi stadion seperti ini. Bentuk protes malam ini justru dengan tidak hadir di pertandingan,” ujarnya, dikutip Sinata.id dari BBC, Rabu (27/8/2025).
Ia menambahkan, jumlah pendukung Leeds yang hadir—sekitar 3.000 orang—kemungkinan besar melebihi suporter tuan rumah. Bahkan tribun utara dan timur ditutup, sementara pendukung Wednesday hanya terkonsentrasi di tribun selatan bagian bawah.
Reporter BBC Radio Sheffield, Rob Staton, menilai banyak penggemar berada dalam posisi sulit terkait aksi boikot ini.
“Jika mereka melewatkan laga kandang, mereka kehilangan akses ke pertandingan tandang, padahal protes besar justru lebih sering dilakukan di laga tandang,” terangnya.
Menurutnya, sejumlah suporter tetap membeli tiket meskipun tidak hadir di stadion. Hal itu dilakukan semata-mata untuk mengamankan jatah keikutsertaan pada laga tandang mendatang. (A46)