Jakarta, Sinata.id – Siapa bilang masa remaja usai setelah pesta kelulusan SMA? Bersiaplah untuk merevisi semua anggapan Anda!
Dalam sebuah riset dari para ilmuwan Universitas Cambridge, definisi usia remaja diperpanjang jauh melampaui batas yang kita kenal. Menurut penelitian terbaru ini, seseorang baru benar-benar memasuki fase dewasa setelah menginjak usia 32 tahun.
Studi bertajuk “Topological turning points across the human lifespan” yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi Nature Communications (25 November 2025) ini menganalisis hampir 4.000 pemindaian otak partisipan berusia hingga 90 tahun.
4 Titik Balik Utama Otak yang Mengubah Definisi Hidup
Para peneliti menemukan bahwa perkembangan otak manusia tidaklah linier, melainkan ditandai oleh empat “titik balik” signifikan yang menjadi penanda transisi antar-fase kehidupan.
Titik balik kritis ini terjadi sekitar usia:
9 tahun
32 tahun
66 tahun
83 tahun
Titik balik di usia 32 tahun inilah yang paling mengejutkan!
Stabilitas Kepribadian dan Kecerdasan Baru Dicapai Setelah 32 Tahun
Mengapa angka 32 menjadi krusial?
Riset ini mengungkapkan bahwa masa muda bukanlah tentang batas usia legal, melainkan tentang stabilitas otak.
Sebelum usia 32, otak kita masih dalam proses reorganisasi besar-besaran yang dimulai sejak pubertas.
Baru pada usia 32 tahun, kepribadian dan kecerdasan seseorang mencapai titik yang benar-benar stabil, setelah melewati turbulensi perubahan neurologis di awal masa remaja.
Ini Pembagian 5 Fase Kehidupan Manusia Berdasarkan Otak:
Temuan ini membagi perkembangan dan penuaan otak menjadi lima fase yang berbeda, menantang semua batasan usia konvensional:
Kanak-kanak Lahir – 9 tahun Pertumbuhan materi abu-abu dan putih yang pesat. Fase konsolidasi sinapsis.
Remaja 9 – 32 tahun
Fase transisi terpanjang. Ditandai risiko gangguan mental yang meningkat dan pergeseran neurobiologis besar. Stabilitas kepribadian belum tercapai.
Dewasa 32 – 66 tahun
Periode stabilitas jaringan otak terpanjang. Kecerdasan dan kepribadian mencapai titik puncaknya.
Tua Awal 66 – 83 tahun
Pola koneksi otak bergeser, mulai bekerja lebih independen di wilayah terpisah. Penurunan integritas materi putih.
Tua Akhir 83 tahun ke atas
Ditandai tren penurunan konektivitas otak struktural.
Mengapa Ini Penting?
Penemuan tentang periode remaja yang memanjang hingga usia 32 tahun ini memiliki implikasi besar, terutama dalam memahami kesehatan mental.
Profesor neuroinformatika dari Cambridge dan salah satu penulis studi, Duncan Astle, menjelaskan bahwa riset ini membantu kita mengerti kerentanan otak.
”Jika kita melihat ke belakang, banyak dari kita merasa hidup kita ditandai oleh berbagai fase. Ternyata otak juga mengalami era-era ini,” ujar Astle.
Intinya, jika Anda masih merasa sering berubah pikiran, belum menemukan jati diri seutuhnya, atau belum stabil dalam karir, jangan khawatir. Secara ilmiah, Anda mungkin masih berada dalam fase remaja yang panjang! []

