Tak hanya di rumah sakit, tim medis juga diterjunkan langsung ke lapangan.
Layanan kesehatan bergerak diberikan di posko-posko pengungsian, dengan prioritas pada kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita.
Menurut Armia, keluhan kesehatan yang paling sering muncul pascabanjir adalah gangguan pernapasan ringan, gatal-gatal, serta penyakit kulit akibat kondisi lingkungan dan sanitasi yang belum sepenuhnya pulih.
Untuk menjangkau warga di wilayah terpencil, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang menyiagakan 10 puskesmas darurat di sejumlah titik terdampak.
Fasilitas ini disiapkan agar masyarakat tidak harus menempuh jarak jauh ke RSUD untuk mendapatkan layanan medis.
Pemerintah daerah pun mengimbau masyarakat memanfaatkan seluruh fasilitas kesehatan yang telah tersedia.
“Jika mengalami gangguan kesehatan setelah bencana, segera periksa ke RSUD atau posko kesehatan terdekat. Semua layanan sudah siap melayani,” tegas Armia.
Pemulihan layanan kesehatan ini menjadi salah satu langkah krusial dalam penanganan darurat pascabanjir bandang yang melanda Aceh Tamiang, di tengah upaya pemerintah mempercepat pemulihan kehidupan masyarakat. [a46]