Oleh: Pastor Dion Ponomban
Saat Teduh Abba Home Family, Selasa, 2 September 2025-Menjadi kuat dan kokoh di dalam Tuhan bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya. Ada proses dan prinsip rohani yang harus kita lewati.
Dalam kotbah minggu lalu, kita mendengar istilah RUANG TUNGGU—sebuah fase hidup yang sering kali tidak nyaman, bahkan berlawanan dengan keinginan daging kita yang selalu ingin cepat, instan, dan mendahului waktu.
Bayangkan saja, untuk menikmati semangkuk mie instan, kita tetap harus menunggu beberapa menit agar matang dan bisa disantap. Begitu juga dalam kehidupan rohani, ada waktu menanti yang harus dijalani sebelum kita bisa melihat janji Tuhan digenapi.
Alkitab memberikan banyak contoh:
* Tuhan Yesus menunggu 30 tahun untuk memulai pelayanan yang hanya berlangsung 3,5 tahun.
* Musa diproses 40 tahun sebelum akhirnya memimpin Israel keluar dari Mesir.
* Yusuf melewati 13–16 tahun penderitaan sebelum diangkat menjadi pemimpin di Mesir.
* Daud menunggu 26 tahun dari saat diurapi sampai benar-benar menjadi raja Israel.
* Semua tokoh ini harus masuk ke ruang tunggu. Begitu juga kita, anak-anak Tuhan.
Kuncinya adalah tetap membangun disiplin rohani: membaca, memperkatakan, merenungkan, dan mempraktikkan firman Tuhan sampai menjadi gaya hidup kita.
Pembacaan Firman 1 Petrus 5:5-11 (TB)
* Ayat 6: “Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.”
* Ayat 10: “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, … akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.”
Pertanyaan Perenungan
1. Setelah kapankah kita menjadi kokoh dan sempurna? (ay. 10)
2. Mengapa kita harus menderita? (ay. 10)
3. Sudahkah kamu menjadi pribadi yang kuat di dalam Tuhan? (ay. 10)
4. Apa yang Tuhan akan lakukan supaya kita menjadi kuat? (ay. 10)
5. Apa pandanganmu terhadap janji Allah di ayat 10?
Ruang tunggu bukanlah hukuman, melainkan tempat pemurnian. Tuhan sedang melatih kita agar tetap rendah hati, berserah, dan percaya penuh pada-Nya. Pada waktunya, Dia sendiri yang akan meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan hidup kita.
Ruang tunggu bukan akhir, melainkan jalan menuju penggenapan janji-Nya. Setelah penderitaan seketika, Allah sendiri yang akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan, dan mengokohkan kita. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya.”
Selamat bersaat teduh. Tuhan memberkati!(A27)