Oleh : Pdt Mis Ev. Daniel Pardede,MH
SARAPAN PAGI KRISTEN
YouTube Prison Hospital Crusade Daniel Pardede Ministry
Dukung dalam Doa dan Dana penginjilan ke berbagai tempat
Transfer Bank Mandiri
No. Rekening: 1050014929610 ❤️
1 Korintus 5:8
“…Marilah kita berpesta bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.”
Sebagai umat Allah yang kudus, imamat yang rajani, umat pilihan dan kepunyaan Allah sendiri (1 Petrus 2:9), setiap orang percaya dipanggil untuk senantiasa hidup dalam kebaikan, bukan dalam keburukan. Panggilan ini bukan sekadar status rohani, melainkan tanggung jawab hidup yang harus nyata dalam sikap, perkataan, dan perbuatan sehari-hari.
Rasul Petrus mengingatkan bahwa dahulu kita bukan umat Allah, tetapi oleh kasih karunia-Nya sekarang telah menjadi umat-Nya. Dahulu tidak dikasihani, kini telah menerima belas kasihan. Kesadaran akan identitas baru ini seharusnya mendorong umat percaya untuk meninggalkan cara hidup lama yang dikuasai dosa, dan beralih kepada kehidupan yang memuliakan Tuhan.
Rasul Paulus bahkan menegur jemaat di Korintus karena pertemuan-pertemuan jemaat yang seharusnya membawa pertumbuhan rohani justru mendatangkan keburukan dan kejahatan (1 Korintus 11:17). Teguran ini menjadi peringatan keras bahwa aktivitas keagamaan tidak otomatis mencerminkan kehidupan yang berkenan kepada Allah.
Dalam realitas kehidupan berjemaat, tidak jarang kegiatan yang tampak rohani di permukaan—dipenuhi kata kasih, sukacita, dan damai sejahtera—ternyata berujung pada pemuasan keinginan daging. Rasul Paulus dengan tegas menguraikan perbuatan daging seperti percabulan, hawa nafsu, penyembahan berhala, perselisihan, iri hati, amarah, hingga pesta pora, yang bertentangan dengan buah Roh (Galatia 5:19–23). Hal-hal inilah yang harus dijauhi oleh umat percaya.
Karena itu, firman Tuhan menegaskan agar hidup orang percaya berpadanan dengan Injil Kristus. Baik saat dilihat maupun tidak dilihat, umat Tuhan dipanggil untuk tetap teguh berdiri dalam satu roh, sehati sejiwa, dan berjuang untuk iman yang bersumber dari Injil (Filipi 1:27). Hidup di dalam Kristus bukan hanya pengakuan iman, melainkan perjalanan ketaatan yang terus dijalani (Kolose 2:6).
Sarapan pagi rohani hari ini mengajak setiap orang percaya untuk bercermin dan menilai kembali arah hidupnya. Tinggalkan ragi keburukan dan kejahatan, dan hiduplah dalam kemurnian serta kebenaran Kristus. Kiranya firman Tuhan menuntun langkah kita, sehingga hidup kita menjadi kesaksian yang hidup dan memuliakan nama-Nya. Shalom.(A27).






