Humbahas, Sinata.id – Di Desa Sionomhudon Tonga, Dusun Janji Mariah, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan, hidup seorang anak madrasah yang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Namanya Agunardi, siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Humbang Hasundutan.
Setiap hari, Agunardi menempuh perjalanan pulang pergi sejauh delapan kilometer untuk bisa mengikuti pelajaran di sekolahnya. Meski harus berjalan kaki di jalan tanah yang licin saat hujan dan terik ketika panas, ia tak pernah menjadikannya alasan untuk absen.
Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Master Tumanggor itu bercita-cita menjadi seorang guru agama. Sejak kecil, ia menanamkan tekad untuk kembali ke desanya kelak, mengabdi dan berbagi ilmu dengan anak-anak di kampung halamannya.
“Agunardi anak yang tekun, rajin, dan selalu hadir di sekolah. Jarak yang jauh tidak pernah membuatnya patah semangat. Bahkan ia menjadi motivasi bagi teman-temannya,” ujar Kepala MIN 4 Humbang Hasundutan, Rosfawati Gajah.
Setiap pagi, sebelum matahari muncul sempurna, Agunardi sudah bersiap dengan seragam rapi dan tas kecil berisi buku. Perjalanannya sejauh hampir empat kilometer sekali jalan ditempuh dengan penuh semangat. Hobi olahraga yang dimilikinya membuat ia semakin dikenal sebagai siswa aktif dan teladan di sekolah.
Ketika ditanya alasan memilih madrasah sebagai tempat belajar, Agunardi menjawab sederhana, “Karena saya ingin belajar agama dan jadi orang baik.”
Masyarakat di Kecamatan Parlilitan mayoritas berprofesi sebagai petani. Kondisi infrastruktur jalan yang masih terbatas seringkali menjadi tantangan bagi anak-anak di daerah tersebut untuk bersekolah. Namun kisah Agunardi membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk meraih mimpi.
Di madrasahnya, Agunardi juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler meskipun fasilitas sekolah terbilang sederhana. Semangatnya menjadi gambaran nyata perjuangan anak-anak madrasah di pelosok negeri yang belajar bukan karena kemudahan, melainkan karena keinginan kuat untuk menggapai cita-cita. (A1)