Khuzdar, Sinata.id – Sebuah insiden tragis mengguncang distrik Khuzdar di provinsi Balochistan, Pakistan, setelah sebuah bus sekolah menjadi sasaran serangan bom bunuh diri pada Selasa (21/5/2025). Peristiwa tersebut mengakibatkan sedikitnya empat anak kehilangan nyawa dan lebih dari 30 orang lainnya mengalami luka-luka.
Bus yang menjadi target serangan diketahui mengangkut para pelajar dari Army Public School (APS), sebuah lembaga pendidikan yang dikelola oleh militer dan melayani anak-anak personel angkatan bersenjata serta warga sipil di kawasan tersebut.
“Bus yang membawa siswa dari APS menjadi target serangan bom. Detail lengkap mengenai insiden ini masih dalam tahap penyelidikan,” ujar Yasir Iqbal Dashti, pejabat pemerintahan setempat, seperti dikutip Sinata.id dari kantor berita AFP pada Kamis (22/5/2025).
Dashti menambahkan bahwa berdasarkan temuan awal, indikasi kuat menunjukkan bahwa ledakan tersebut merupakan aksi bom bunuh diri.
Sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya karena tidak memiliki wewenang memberikan pernyataan kepada media, mengonfirmasi jumlah korban jiwa. Ia juga memperingatkan bahwa angka korban masih bisa bertambah seiring proses evakuasi dan penanganan medis berlangsung.
Pihak militer Pakistan dalam keterangan resminya menyebutkan jumlah korban tewas mencapai lima orang, termasuk tiga di antaranya merupakan anak-anak.
Gambar-gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan kehancuran total pada bus sekolah tersebut. Pecahan kaca berserakan, dan beberapa tas milik siswa terlihat ditumpuk di dekat lokasi kejadian.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, dalam pernyataannya menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban. Ia menyebut peristiwa itu sebagai “aksi kebrutalan” dan menuduh India mendalangi kelompok militan yang dituding kerap melancarkan serangan di wilayah Pakistan melalui proksi separatis, termasuk kelompok militan Baloch.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. Namun, wilayah Balochistan memang dikenal rawan dengan aksi kekerasan, terutama dari kelompok-kelompok seperti Tentara Pembebasan Baloch (Baloch Liberation Army/BLA) yang aktif melakukan serangan terhadap aparat keamanan.
Selain BLA, kelompok militan lain seperti cabang lokal ISIS dan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) juga diketahui pernah mengklaim sejumlah serangan di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak berwenang masih melakukan investigasi intensif guna mengungkap pelaku di balik serangan yang telah merenggut nyawa anak-anak tak berdosa itu. (*)