Sinata.id
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • Headline
  • News
  • Trending
  • Regional
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
  • Religi

Siapa Pengganti Manusia Jika Terjadi Kepunahan Massal?

Editor: Fetra Tumanggor
10 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rubrik: Sains
ilustrasi tanah tandus tak berpenghuni (foto: istock/traveler1116)

Ilustrasi tanah tandus tak berpenghuni (Foto: iStock/traveler1116)

Jakarta, Sinata.id – Perubahan iklim yang dipicu oleh aktivitas manusia meningkatkan kekhawatiran serius mengenai kepunahan massal yang akan datang. Meskipun ada kemungkinan spesies kita dapat bertahan, para ilmuwan memperkirakan bahwa banyak makhluk hidup, termasuk kita, berada dalam risiko kepunahan yang semakin besar.

Kepunahan Jauh Lebih Cepat
​Spesies saat ini punah sekitar 1.000 kali lebih cepat dibandingkan tingkat kepunahan alami, sebanding dengan kepunahan massal di masa lalu.

Paleobiolog Professor Erin Saupe dari University of Oxford menjelaskan bahwa pemanasan global di masa lalu memengaruhi kelompok organisme secara berbeda, tidak merata.

Ciri-ciri tertentu, seperti jangkauan geografis yang kecil, menjadi prediktor terbaik untuk risiko kepunahan yang lebih tinggi.

Secara umum, kepunahan massal di masa lalu cenderung lebih menguntungkan hewan yang lebih kecil. Contohnya, peristiwa akhir Cretaceous yang memusnahkan dinosaurus non-unggas sangat merugikan makhluk berukuran besar.

Secara alami, bumi berada dalam periode iklim yang relatif dingin (ditandai dengan lapisan es), yang bergantian antara periode glasial (“zaman es”) dan interglasial. Pergeseran ini disebabkan oleh perubahan periodik pada sumbu bumi dan orbitnya.

Perubahan iklim antropogenik saat ini diperkirakan menunda zaman es berikutnya, yang seharusnya terjadi dalam 100 ribu tahun mendatang.

Saupe juga mencatat bahwa suhu yang lebih tinggi sering berkorelasi dengan keanekaragaman hayati yang lebih besar. Oleh karena itu, iklim yang lebih dingin dapat mengurangi kekayaan keseluruhan hewan dan tumbuhan di Bumi, meskipun suhu yang lebih rendah cenderung menguntungkan hewan yang lebih besar (walaupun ada banyak pengecualian).

​Spekulasi Spesies Pengganti Manusia
​Setelah kepunahan, proses ‘radiasi adaptif’ akan mendorong populasi yang tersisa untuk beradaptasi dan mengisi ceruk ekologis yang kosong, seperti yang terjadi setelah dinosaurus punah.

Ahli biologi Profesor Jonathan Losos berpendapat bahwa spesies yang paling mungkin memicu radiasi evolusioner adalah spesies yang berkembang di sekitar manusia dan selamat dari kepunahan, seperti kucing, tikus, kecoa, dan merpati.

Evolusi Kucing

Losos berspekulasi bahwa kucing domestik dapat melahirkan spesies baru yang menyerupai singa atau harimau, atau bahkan mengembangkan cara hidup baru seperti “kucing-berang-berang air” atau “kucing meluncur”.

Namun, Losos meyakini bahwa tidak ada yang akan menggantikan manusia dalam hal dampak luar biasa yang telah kita berikan pada biosfer.

Pemulihan Bumi
​Agar radiasi adaptif terjadi, lingkungan harus pulih dari kerusakan. Sayangnya, krisis saat ini membunuh makhluk-makhluk yang menjadi pondasi ekosistem.

Hilangnya terumbu karang, yang merupakan pusat keanekaragaman hayati, secara signifikan menekan pemulihan.

Berdasarkan catatan fosil setelah kepunahan massal besar, keanekaragaman hayati biasanya pulih dalam waktu sekitar 2 hingga 5 juta tahun.

Gangguan lingkungan yang paling parah, seperti kepunahan massal akhir Permian 251 juta tahun yang lalu (yang memiliki kemiripan mengkhawatirkan dengan kondisi saat ini), menunjukkan bahwa pemulihan penuh dapat memakan waktu lebih lama. Sebagai contoh, runtuhnya terumbu karang saat itu membutuhkan waktu hingga 6 juta tahun untuk pulih sepenuhnya. []

Tags: Kepunahan massalPengganti manusia

Berita Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

Sains

Siapa Pengganti Manusia Jika Terjadi Kepunahan Massal?

10 Desember 2025 | 22:41 WIB
Sports

Kamboja Mundur dari SEA Games 2025 di Tengah Tegang Politik, Terancam Sanksi Berat

10 Desember 2025 | 21:56 WIB
Nasional

Tidak Benar Listrik di Aceh Sudah Pulih 97 Persen, KESDM Didesak Percepat Pemulihan

10 Desember 2025 | 21:45 WIB
Pematangsiantar

Penyelenggaraan PAUD HI Bentuk Komitmen Penuhi Hak Dasar Anak

10 Desember 2025 | 21:19 WIB
News

Penipuan WO Viral Dulu, Ayu Puspita Ditangkap Kemudian

10 Desember 2025 | 20:24 WIB
News

Tipu-Tipu Ayu Puspita Dinanti, Wedding Organizer Gali Lubang Tutup Lubang

10 Desember 2025 | 20:09 WIB
Teknologi

Amerika Serikat Mulai Takut Munculnya Tentara Super dari China

10 Desember 2025 | 19:42 WIB
News

Skandal Perselingkuhan Pramugari Exy Dewi Lestari dan Direktur Produksi Lion Air Meledak!

10 Desember 2025 | 19:34 WIB
News

Kebakaran Gedung Terra Drone Tewaskan 22 Orang, Korban Berhasil Teridentifikasi

10 Desember 2025 | 19:13 WIB
Dunia

Gempa 7,5 Guncang Timur Laut Jepang, Puluhan Ribu Warga Dievakuasi usai Peringatan Tsunami

10 Desember 2025 | 19:04 WIB
Nasional

Link Mudik Gratis Nataru 2025/2026 Dibuka, Kemenhub Sediakan 33.039 Kuota Penumpang

10 Desember 2025 | 18:58 WIB
Wisata

6 Tren Wisata Indonesia di 2026 Versi Gen Z

10 Desember 2025 | 18:52 WIB
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS
  • News Map
  • Site Map
Seedbacklink

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • Headline
  • News
    • Nasional
    • Regional
    • Dunia
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
      • Liga Champions
      • Liga Inggris
      • Liga Italia
      • Liga Spanyol
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Rileks
    • Gaya Hidup
    • Kesehatan
    • Entertainment
      • Seleb
    • Kolom
      • Religi
  • Wisata

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Pdt. Justin Sihombing No. 162, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Pematangsiantar, 21139, Sumatera Utara.

📧 redaksisinata @ gmail.com