Seruan Moral untuk Bangsa
Aditya Gumay menyebut “Nia” sebagai film perlawanan terhadap kekerasan terhadap perempuan, seruan moral agar tragedi seperti ini tak lagi terjadi.
“Film ini bukan sekadar air mata. Ini panggilan nurani,” ujarnya dalam sesi jumpa pers.
Dengan sinematografi yang realistis dan akting emosional para pemainnya, “Nia” menghadirkan pengalaman sinematik yang tak hanya menyentuh hati, tapi juga menggugah kesadaran sosial.
Film ini menyoroti luka yang lahir dari kemiskinan, ketimpangan, dan lemahnya perlindungan bagi perempuan di pelosok negeri.
Lanjutkan Membaca: Warner Bros Discovery Dijual, Siapa Penguasa Tahta Hollywood?
Jadwal Tayang
Film “Nia” akan tayang serentak di bioskop mulai 4 Desember 2025.
Para kritikus memprediksi film ini akan menjadi salah satu karya paling emosional tahun ini, kisah nyata yang mampu membuat penonton menunduk, menangis, dan merenung.
“Setiap kali menulis naskahnya, saya berhenti untuk menangis, karena ini bukan sekadar cerita, ini kenyataan,” ungkap Aditya Gumay. [a46]