Istana Buka Alasan di Balik Keputusan Prabowo
Menanggapi polemik, Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan bahwa keputusan Presiden Prabowo memberi gelar kepada Soeharto merupakan bagian dari penghormatan terhadap para pendahulu bangsa.
“Itu bentuk penghormatan bagi para pemimpin kita. Apa pun perdebatan yang ada, jasa mereka terhadap bangsa dan negara tidak bisa dihapus,” katanya.
Ia menambahkan, keputusan ini telah melalui proses panjang, termasuk kajian akademik dan rekomendasi Dewan GTK, serta masukan dari berbagai pihak, mulai dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon hingga pimpinan DPR dan MPR.
“Presiden Prabowo selalu meminta pandangan lintas pihak agar keputusan ini bukan hanya simbolik, tetapi juga berakar pada penghargaan sejarah,” ujar Pras.
24 Nama Jadi Prioritas
Fadli Zon, selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, sebelumnya menjelaskan bahwa dari total 49 usulan, 24 nama masuk dalam daftar prioritas penerima gelar tahun ini.
“Semua sudah melalui seleksi ketat berdasarkan rekam jejak perjuangan, kontribusi, dan dedikasi terhadap bangsa,” ujar Fadli di Istana Kepresidenan, Rabu lalu (5/11/2025).
Namun, ia enggan menyebut nama-nama yang terpilih sebelum pengumuman resmi dari Presiden.
“Kami ingin menjaga marwah penghargaan ini hingga Presiden sendiri yang menyampaikan,” tegasnya.
Danty Soeharto: “Manusia Tak Luput dari Kesalahan”
Di sisi keluarga, kabar tersebut disambut penuh harap oleh Danty I Purnamasari, cucu Soeharto sekaligus putri Tutut Soeharto.
“Namanya manusia, pasti tak luput dari kesalahan. Tapi kakek saya juga punya banyak jasa untuk bangsa ini,” ucapnya, Minggu (9/11/2025).
Ia menyinggung program swasembada pangan dan pembentukan Kelompok Catur Pilar Penyuluhan (Capir) yang membantu petani memahami teknologi pertanian modern.
“Banyak hal baik yang sudah dilakukan beliau. Jadi kalau ada pro dan kontra, itu wajar. Tapi jangan lupakan kontribusinya,” ujarnya.
Danty juga menyebut, keluarga besar Cendana telah mendengar kabar rencana pemberian gelar tersebut, meski enggan memastikan apakah mereka sudah menerima undangan resmi dari Istana.
“Mohon doa dari semuanya, semoga Pak Harto benar-benar mendapatkan gelar pahlawan,” katanya tersenyum.
Hari Pahlawan, Momentum Prabowo Umumkan Nama-Nama Baru
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mengumumkan 10 nama pahlawan nasional baru di Istana Negara, Senin (10/11/2025). Salah satunya, seperti dikonfirmasi Mensesneg, adalah Presiden Soeharto.
Dalam rapat tertutup di Kertanegara, Prabowo disebut mengundang sejumlah pejabat tinggi negara untuk memfinalisasi keputusan tersebut, termasuk Fadli Zon dan pimpinan lembaga tinggi negara.
“Presiden ingin keputusan ini memiliki legitimasi moral dan politik yang kuat, karena menyangkut sejarah bangsa,” jelas Prasetyo.