Simalungun, Sinata.id – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, langkah. Seperti di SPBU Kerasaan, Kecamatan Pematang Bandar dan SPBU Perlanaan di Kecamatan Bandar, disebut kehabisan stok solar.
“Belum masuk solar, bang,” ujar seorang pekerja Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kerasaan kepada Sinata.id, Kamis 9 Oktober 2025.
Dampak dari langkahnya solar, Jalan Lintas Pematangsiantar-Asahan di Perdagangan, Kecamatan Bandar, macet. Itu karena, banyak truk mengantri untuk mengisi BBM solar di SPBU 14211213 Perdagangan.
Tampak antrian truk cukup panjang dan berlapis, sehingga menyebabkan Jalan Lintas Pematangsiantar-Asahan, macet. Diperkirakan, antrian truk mencapai 500 meter.
Selain dampak antrian truk yang “mengular”, kemacetan juga disebabkan jalan rusak. Kerusakan jalan, membuat pengendara harus lebih berhati-hati dan lamban saat melintas.
Amri Saragih, pengendara mobil yang turut mengantri untuk mengisi BBM, mengatakan, dirinya telah 45 menit menunggu, namun belum juga mendapat giliran.
Katanya, ia harus rela mengantri di SPBU Perdagangan, karena sebelumnya ia tidak mendapatkan solar di SPBU Perlanaan. “Kosong solar di (SPBU) Perlanaan. Makanya aku kemari,” ujar Amri.
Bahkan, Amri juga menyebut, dirinya sudah mencoba dua SPBU sebelumnya. Namun ia tetap tidak dapat mengisi kebutuhan solar untuk mobil yang ia kendarai.
“Sudah 2 Galon (SPBU), kosong. Di Kerasaan tadi, nanti sore baru masuk solarnya. Jadi makin lama lah ini ke Ujung Padang,” katanya.
Sementara, salah seorang petugas pengisian BBM di SPBU Perdagangan mengatakan, antrian sudah terjadi sejak pagi hari, mengingat di beberapa SPBU lainnya tidak memiliki stok solar.
“Kalau cerita supir tadi, di daerah Perlanaan pun gak ada, terus di Batu Bara juga kosong. Kalaupun ada, antriannya panjang,” katanya.
Hingga pukul 10.30 WIB, antrian masih sangat panjang. Terlihat beram jalan dimanfaatkan pengendara, agar bisa lolos dari kemacetan. (SN11)