Dea Buka Suara
Setelah terus dibicarakan, Dea Halipa akhirnya muncul memberikan klarifikasi.
Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ia membantah tudingan bahwa dirinya sengaja menipu klien atau menyamar untuk melakukan tindakan merugikan.
“Saya tegas mengatakan bahwa tudingan saya memakai mukena di rumah ibadah itu tidak benar. Saya menghormati rumah ibadah dan aturan ibadah,” ucapnya.
Ia mengakui bahwa memilih memakai hijab, tetapi itu dilakukan sebagai bentuk ekspresi diri dan bentuk perlindungan atas perundungan yang ia alami sejak kecil.
“Jilbab bagi saya simbol kelembutan dan kecantikan. Tapi saya tidak pernah berniat menipu atau melecehkan siapapun,” ujarnya.
Sudah Lama Ingin Berpenampilan Feminin
Fakta lain terungkap dari keluarga.
Bibinya, Maya, menyebut bahwa Deni sejak lama mengutarakan keinginan untuk tampil seperti perempuan dan bahkan meminta izin mengenakan hijab.
Keluarga sempat menegur dan meminta Deni menghentikan kebiasaannya tersebut, tetapi ia tetap memilih tampil seperti itu, terutama saat bekerja sebagai penata rias.
Mental Drop, Terima Ancaman hingga Coba Akhiri Hidup
Dalam konferensi pers di Mataram, Dea mengaku menerima tekanan luar biasa.
“Saya menerima ribuan komentar berisi cacian, hinaan, bahkan ancaman pembunuhan,” ucapnya.
Ia mengaku sempat dua kali mencoba mengakhiri hidup karena tak kuat menghadapi serangan dan teror dari berbagai akun di media sosial.