Sinata.id – Perusahaan raksasa luar angkasa milik Elon Musk, SpaceX, dilaporkan memindahkan 2.495 Bitcoin, atau senilai lebih dari Rp4,4 triliun, ke dua alamat digital misterius. Perpindahan aset digital bernilai fantastis ini sontak memicu spekulasi luas di komunitas kripto global.
Dalam laporan terbaru dari Arkham Intelligence, perusahaan riset blockchain yang dikenal jeli melacak pergerakan aset digital, disebutkan bahwa SpaceX melakukan transfer besar Bitcoin senilai hampir US$270 juta. Ini menjadi transaksi signifikan pertama perusahaan sejak akhir Juli lalu, sekaligus menandai pergerakan terbesar yang terekam tahun ini.
Dua alamat anonim tercatat menerima seluruh 2.495 BTC tersebut, namun hingga Rabu malam waktu setempat, belum ada aktivitas jual atau perpindahan lanjutan dari wallet tersebut. Para analis pun langsung menyorot langkah itu sebagai “puzzle baru” dari sang inovator eksentrik, Elon Musk.
“Belum ada pernyataan resmi dari pihak perusahaan,” tulis seorang analis kripto bernama Aunt di platform X (Twitter).
Ia menambahkan, keputusan ini kemungkinan besar terkait reorganisasi internal wallet perusahaan atau interaksi dengan kustodian aset digital, seperti Coinbase Prime, lembaga yang sebelumnya pernah tercatat menangani transaksi serupa dari SpaceX.
Baca Juga: Amran Sulaiman Beberkan Penyebab Harga Beras Masih Tinggi
Jejak Kripto SpaceX dan Tesla
Tiga tahun silam, Arkham Intelligence juga mencatat langkah mengejutkan lain dari SpaceX. Perusahaan itu mengurangi kepemilikan Bitcoin hingga 70%.
Kala itu, pasar langsung gonjang-ganjing. Banyak yang mengaitkannya dengan efek domino dari kehancuran Terra-Luna pada Mei, yang disusul ambruknya bursa kripto FTX pada November di tahun yang sama.
Tak berhenti di sana, Tesla, perusahaan lain milik Musk, juga sempat menjual sebagian besar Bitcoin-nya pada 2022. Namun, berdasarkan data terbaru dari Arkham, Tesla masih menyimpan sekitar 11.509 BTC, senilai lebih dari US$1,24 miliar atau sekitar Rp22 triliun.
Pergerakan besar ini langsung memancing spekulasi liar di kalangan komunitas kripto. Ada yang menilai langkah ini sebagai sinyal restrukturisasi korporat jelang strategi investasi baru SpaceX, namun tak sedikit pula yang menduga Musk tengah menguji pasar sebelum meluncurkan inisiatif kripto terbarunya.
“Kalau bicara Elon Musk, tidak ada yang benar-benar acak. Bisa saja ini bagian dari strategi besar yang belum kita lihat ujungnya,” komentar salah satu analis pasar kripto di TheBlock. [zainal/a46]