Penyaluran beras bencana dilakukan berdasarkan permintaan resmi dari bupati atau wali kota kepada Gubernur Aceh.
Setelah itu, distribusi dilakukan melalui Bulog di masing-masing daerah.
“Beras bencana ini akan segera disalurkan ke wilayah yang membutuhkan pasokan pangan untuk korban bencana,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh telah menyalurkan 4.390,2 ton dari total 6.298,4 ton beras bencana yang tersedia.
Sisa sebanyak 1.899,1 ton masih disimpan dan menunggu pengajuan dari pemerintah kabupaten dan kota yang belum mengajukan permintaan.
Baca Juga: Aceh Masih Gelap dan Tanpa Sinyal Telekomunikasi
Dari total 18 kabupaten dan kota yang terdampak bencana, penyaluran beras telah rampung di 10 daerah.
Rinciannya antara lain Kota Langsa sebesar 564,3 ton, Aceh Tenggara 20 ton, Kota Subulussalam 39,4 ton, Aceh Barat 121 ton, Aceh Singkil 133,3 ton, Aceh Selatan 12,2 ton, Pidie 121,6 ton, Pidie Jaya 345 ton, Nagan Raya 89,6 ton, serta Aceh Besar 4,7 ton.
Sementara itu, delapan daerah lainnya masih belum menerima distribusi karena belum mengajukan permintaan resmi.
Daerah tersebut meliputi Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Bireuen, Gayo Lues, Bener Meriah, serta Kota Lhokseumawe.
Pemerintah Aceh memastikan kesiapan untuk menyalurkan bantuan pangan tersebut kapan pun dibutuhkan, guna menjaga ketahanan pangan dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana tetap terpenuhi. [a46]






