Oleh: Pdt Mis Ev. Daniel Pardede,SH.MH
Renungan “Sarapan Pagi Kristen” kembali mengingatkan umat Tuhan mengenai pentingnya hidup dalam pengampunan. Mengutip Matius 6:14-15, firman Tuhan dengan tegas menyatakan bahwa pengampunan dari Bapa di surga bergantung pada kerelaan hati manusia untuk mengampuni sesamanya.
Ayat tersebut berbunyi: “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Melalui renungan ini, umat diingatkan bahwa permohonan ampun kepada Tuhan menjadi sia-sia bila seseorang masih menyimpan kebencian, dendam, atau kesalahan orang lain di dalam hatinya. Tanpa pengampunan dari diri sendiri kepada orang lain, pintu pengampunan dari Tuhan pun tertutup.
Renungan itu juga menegur dengan keras para “sinners”—orang yang menyadari dirinya berdosa—bahwa meminta ampun tanpa terlebih dahulu mengampuni adalah tindakan yang sia-sia. Bahkan, ketika seseorang mengucapkan Doa Bapa Kami dan berkata “ampunilah kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami,” namun kenyataannya masih menyimpan dendam, maka doa itu berubah menjadi dusta di hadapan Tuhan.
Peringatan ini menjadi panggilan untuk setiap orang percaya agar memeriksa hati, belajar melepaskan sakit hati, dan membuka pintu rekonsiliasi. Sebab hanya di dalam pengampunan ada pemulihan dan keselamatan.
Kiranya renungan hari ini menuntun setiap pembaca untuk hidup dalam ketulusan, membuang kepahitan, dan mengalami kuasa pengampunan sejati dari Tuhan. Shalom.(A27).