Medan, Sinata.id – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, terpaksa melepaskan tembakan ketika kendaraan dinas yang ditumpanginya diserang oleh sekelompok remaja yang diduga terlibat aksi tawuran di ruas Tol Belmera. Insiden ini mengakibatkan dua remaja berusia 15 tahun mengalami luka tembak dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Tembakan Kapolres Belawan Lukai Remaja
Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Ferry Walintukan, dalam keterangannya pada Minggu (4/5/2025), menjelaskan bahwa kejadian bermula dari bentrokan antara dua kelompok pemuda—yakni dari Lorong Stasiun dan Lingkungan 13 Selebes—yang terjadi pada Sabtu malam (3/5), sekitar pukul 19.30 WIB, di kawasan Jalan Stasiun, Medan Belawan.
Menanggapi situasi tersebut, AKBP Oloan Siahaan memimpin apel kesiapan personel sekitar pukul 21.30 WIB untuk mengantisipasi potensi bentrokan lanjutan. Personel kemudian ditempatkan di Posko Berkawan Polres Pelabuhan Belawan dan bersiaga hingga sekitar pukul 01.30 WIB.
Selanjutnya, sekitar pukul 01.35 WIB, Kapolres meninggalkan posko untuk kembali ke kediamannya. Namun, saat kendaraan dinas melintas di ruas Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) pada pukul 02.05 WIB, kendaraan tersebut dihadang oleh sekelompok pemuda—sekitar 10 orang—yang diduga merupakan pelaku tawuran. Mereka memasuki jalan tol sambil membawa senjata tajam berupa celurit dan kelewang.
Sopir AKBP Oloan, Bripda Ruben, sempat menyalakan lampu sorot tinggi sebagai isyarat peringatan. Namun, kelompok pemuda tersebut justru merespons dengan mengayunkan senjata tajam ke arah kendaraan. Meskipun berhasil menghindar, bagian depan kanan mobil dinas mengalami kerusakan akibat terkena sabetan senjata.
Melihat eskalasi situasi, AKBP Oloan memerintahkan kendaraan berhenti dan turun untuk memberikan peringatan secara langsung. Namun, respons dari kelompok tersebut justru semakin agresif—mereka mengejar Kapolres sembari melemparkan batu dan petasan.
“Kelompok pemuda tersebut tidak mengindahkan peringatan dan malah melakukan aksi penyerangan yang membahayakan keselamatan Kapolres,” ujar Kombes Ferry.
Dalam kondisi terdesak dan mempertimbangkan ancaman terhadap keselamatan dirinya, AKBP Oloan sempat melepaskan tiga tembakan peringatan ke udara. Namun, upaya tersebut tidak menghentikan aksi penyerangan. Karena situasi semakin memburuk, Kapolres akhirnya melepaskan tembakan ke arah massa, yang mengakibatkan dua remaja terkena peluru.
Kedua korban yang diketahui berinisial MS dan B, masing-masing mengalami luka tembak di bagian perut dan tangan. Saat ini mereka dalam penanganan medis di RS Bhayangkara Medan.
“Penembakan dilakukan dalam upaya pembelaan diri. Tembakan diarahkan ke bagian bawah tubuh, namun karena situasi gelap dan pandangan terbatas akibat serangan petasan, tembakan mengenai tubuh korban,” jelas Kombes Ferry.
Ia menegaskan bahwa tindakan yang diambil oleh AKBP Oloan merupakan bentuk pertahanan diri dari serangan brutal yang bisa membahayakan keselamatan jiwa petugas. (*)