Sinata.id – AKBP Basuki akhirnya mengakui menjalani hubungan living together selama bertahun-tahun dengan dosen Hukum Pidana Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi, yang ditemukan tewas tanpa busana di kamar kostel, membuka babak baru penyelidikan atas kematian misterius sang akademisi muda itu.
Kematian dosen muda Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi, kembali memunculkan babak baru penyelidikan.
Di balik temuan jenazahnya yang telanjang di lantai kamar kostel, polisi kini menyoroti satu fakta, Dwinanda ternyata tinggal satu atap bertahun-tahun dengan AKBP Basuki, perwira menengah Polda Jawa Tengah yang menjadi orang pertama di lokasi kejadian.
Baca Juga: ‘Pecah Jantung’ Jadi Dugaan Awal Kematian Dwinanda Linchia Levi
Hubungan yang Lama Disembunyikan Terkuak
Bertolak belakang dengan pernyataan awalnya yang menyebut hanya “sekadar mengenal” korban, AKBP Basuki akhirnya mengakui bahwa ia telah menjalin kedekatan dengan Dwinanda sejak 2020.
Polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar itu juga mengakui pernah menampung Dwinanda di rumahnya dan memasukkan nama dosen muda tersebut ke dalam Kartu Keluarga miliknya, posisi yang ditulis sebagai “saudara”.
Padahal di alamat yang sama, Basuki tercatat tinggal bersama istri sah dan anaknya.
Pengakuan ini memupus bantahan awal dan menguatkan dugaan bahwa hubungan keduanya bukan sekadar hubungan akademis atau kekeluargaan.
Sejumlah mahasiswa dan rekan dekat Dwinanda pun mengaku tak heran dengan kabar tersebut, sebab korban pernah menyinggung sosok perwira polisi itu dalam percakapan informal.
Sebelumnya, Dwinanda ditemukan terbujur tanpa sehelai kain di kamar kostel Jalan Telaga Bodas Raya, Gajahmungkur, Senin (17/11) dini hari.
Basuki berada di lokasi dan menjadi pihak pertama yang turun ke resepsionis untuk meminta bantuan.