Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abba Home Family
Senin, 22 September 2025
Sebagai orang percaya, kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah dan pencobaan. Yesus sendiri mengumpamakannya seperti hujan, angin, dan banjir yang datang menghantam rumah. Rumah yang dibangun di atas batu akan tetap kokoh, tetapi rumah yang di atas pasir akan roboh. Batu itu adalah Kristus—pondasi iman kita.
Mungkin saat ini engkau sedang menghadapi ketidakadilan, ditipu orang yang dekat, dikhianati, atau mengalami situasi buruk yang membuat hati sakit. Pertanyaannya: masihkah engkau bisa bersyukur? Bisakah engkau tetap tenang tidur di malam hari? Ataukah justru stres, tertekan, dan depresi?
Firman Tuhan mengajar kita untuk melihat semua itu sebagai kesempatan “naik level”. Yakobus menegaskan bahwa pencobaan mendatangkan ketekunan, ketekunan menumbuhkan daya tahan, dan pada akhirnya membuat kita menjadi sempurna serta tidak kekurangan suatu apapun.
Pembacaan Firman:
1 Petrus 2:20–23 (TB)
* Penderitaan karena berbuat dosa bukanlah pujian. Tetapi bila kita berbuat baik dan menderita karena itu, justru itulah kasih karunia di hadapan Allah.
* Untuk itulah kita dipanggil, sebab Kristus juga telah menderita bagi kita dan meninggalkan teladan agar kita mengikuti jejak-Nya.
* Ia tidak berbuat dosa, tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
* Ketika dicaci, Ia tidak membalas; ketika menderita, Ia tidak mengancam, melainkan menyerahkan semuanya kepada Dia yang menghakimi dengan adil.
Pertanyaan Perenungan:
1. Mengapa orang Kristen tidak lepas dari penderitaan? (ay. 20–21)
2. Karena apa saja orang bisa menderita? (ay. 20–21)
3. Teladan apa yang Yesus berikan? (ay. 22–23)
4. Bagaimana respon Yesus menghadapi penderitaan? (ay. 22–23)
5. Apa langkah sederhana yang bisa engkau ambil agar serupa dengan Yesus saat menghadapi penderitaan?
“Jika Kristus rela menderita tanpa membalas, menyerahkan segalanya kepada Bapa, maka kita pun dipanggil untuk tetap setia dan menyerahkan hidup kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Di dalam penderitaan, ada kasih karunia dan kemenangan.”Selamat melaksanakan saat teduh. (A27)