Oleh: Pastor Dion Panomban
Saat Teduh Abbah Home Family Jumat tanggal 5 September 2025
Ada satu prinsip kehidupan rohani yang tidak bisa kita abaikan: tidak ada mahkota tanpa salib. Sejarah membuktikan bahwa hampir semua orang hebat, orang kuat, maupun mereka yang sukses dalam iman, tidak pernah lahir dari jalan yang mudah.
Mereka melalui kesulitan, kesusahan, pergumulan, bahkan air mata yang tidak sedikit. Mereka mungkin pernah merasa hampir menyerah, namun tetap bertahan, tetap setia, dan tidak keluar dari jalan Tuhan. Dari proses itulah lahir pribadi-pribadi yang kokoh, kuat, dan berbuah lebat.
Mereka tidak berhenti di tengah jalan, melainkan tekun menghadapi “sekolah kehidupan.” Mereka memandang setiap pencobaan sebagai kesempatan untuk semakin dekat dengan Tuhan, tetap tersenyum, tetap bersyukur, meskipun keadaan tidak sesuai harapan. Mereka memilih mengandalkan Tuhan, bukan melarikan diri dari-Nya.
Firman Tuhan dalam Yeremia 17:7-8 (TB) menguatkan kita:
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
Kemudahan tidak akan pernah melahirkan orang-orang hebat. Kemudahan justru melahirkan orang malas, rapuh, dan cepat menyerah. Sebaliknya, jalan salib—jalan kesetiaan dalam penderitaan—membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh.
Karena itu, mari kita berjalan dalam jalan salib, sebab di situlah kemuliaan dan mahkota sejati disediakan bagi kita.
Pembacaan Alkitab
Habakuk 3:17-19 (TB)
“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.”
Pertanyaan Perenungan
1. Apa situasi yang sedang dialami oleh Habakuk? (ayat 17)
2. Apa yang sedang anda alami dalam hidupmu: baik atau tidak baik?
3. Apa keputusan yang Habakuk ambil dalam situasi sulit? (ayat 18)
4. Apa rahasia Habakuk menjadi kuat? (ayat 19)
5. Simpulkan saat teduh pagi ini dalam konteks hidupmu pribadi.
“Sekalipun jalan hidup penuh kesulitan, tetaplah mengandalkan Tuhan, sebab di balik salib ada mahkota, dan di balik air mata ada sukacita serta kekuatan baru.”Selamat bersaat teduh, tetap kuat dalam jalan salib! (A27)