“Pelaku mengakui motifnya terkait cicilan motor. Ia merencanakan pembunuhan sekaligus pencurian,” ungkap Calvijn.
Baca Juga: Jejak Dwinanda Linchia Levi hingga AKBP Basuki Buka Suara soal Kematian Dosen Cantik Untag
Kawan Jadi Korban, Persahabatan Diakhiri Linggis dan Gunting
Sekitar pukul 00.30 WIB, ketika korban sudah terlelap, SYA bangkit perlahan.
Senjata berupa gunting dan linggis telah ia sembunyikan sebelumnya.
Dalam keadaan gelap dan korban yang tak bisa melawan, ia menyerang berulang kali.
Proses kekerasan itu berlangsung hampir dua jam, hingga ia memastikan Bonio tidak lagi bernapas.
Usai menghentikan nyawa sahabatnya sendiri, pelaku menyeret tubuh korban ke kamar, merampas motor Honda Vario, dompet, dan ponsel.
Pintu rumah ditutup, gerbang dikunci, dan ia kabur ke Tanjung Balai sambil membuang sebagian alat bukti di perjalanan.
Baca Juga: Kondisi Jenazah Dosen Untag Dinilai Janggal, Ada Bercak Darah di Bagian Intim
Kakak Curiga, Rumah Berantakan, Jasad Ditemukan
Kecurigaan muncul ketika keluarga dari Humbang Hasundutan menghubungi kakak korban, Diva, karena Bonio tak memberi kabar sejak Kamis.
Saat tiba di rumah, Diva menemukan kondisi berantakan dan adiknya sudah tak bernyawa dengan luka parah.