Sinata.id – “Tsunami darat” menerjang Desa Panggugunan, Pakkat, Humbang Hasundutan, Rabu (26/11/2025) siang, menggulung rumah, menyeret warga, dan menyebabkan 11 orang hilang hingga tim penyelamat berkejaran dengan waktu di tengah cuaca ekstrem.
Petugas menggambarkan peristiwa itu sebagai sapuan air bandang paling mematikan yang pernah terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Total 11 warga hilang terseret arus, rumah-rumah ambruk, dan satu unit mobil ikut hilang terbawa derasnya banjir.
Baca Juga: Sumatera Utara Dikepung 86 Bencana
Begitu laporan masuk, Polres Humbahas bersama BPBD, TNI, dan relawan SAR langsung berangkat menuju titik bencana.
Namun akses menuju desa tidak mudah, jalan terhalang lumpur tebal, pepohonan tumbang, dan beberapa jembatan kecil rusak diterjang air.
Setibanya di lokasi, petugas hanya melihat sisa-sisa desa yang luluh lantak. Beberapa pondasi rumah sudah tidak dikenali.
Pencarian pun dilakukan door to door, dari rumpun bambu hingga bibir sungai yang berubah menjadi aliran selebar lapangan futsal.
Dalam penyisiran awal, enam korban berhasil ditemukan, 2 meninggal dunia, 4 luka berat dan langsung dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara 5 warga lainnya masih belum berhasil ditemukan hingga sore hari.
“Kondisi sangat labil, tanah bergerak, dan aliran air sewaktu-waktu meningkat. Kami harus berhitung sebelum masuk lebih dalam,” ujar Wakapolres Humbahas Kompol Manson Nainggolan, Rabu (26/11/2025).