Oleh: Pdr Mis Ev Daniel Pardede,SH.MH
Ayub 36:5–6 mengingatkan kita tentang salah satu karakter Allah yang sangat penting: El Gibor, Tuhan yang Maha Perkasa.
“Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apa pun. Ia perkasa dalam kekuatan akal budi. Ia tidak membiarkan orang fasik hidup, tetapi memberi keadilan kepada orang-orang sengsara.”
Allah tidak hanya perkasa dalam kuasa, tetapi juga dalam kebijaksanaan, keadilan, dan belas kasih.
1. Manusia Perkasa Tidak Kekal, Tetapi Allah Perkasa Selamanya
Alkitab mencatat beberapa tokoh yang dikenal sebagai manusia perkasa: Simson, Yefta, hingga Goliat.
Mereka hebat, kuat, ditakuti, dan memukau banyak orang. Namun keperkasaan mereka hanya sementara dan berakhir pada kematian.
Kejadian 6:3
“Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu daging…”
Manusia terbatas—kuat hari ini, rapuh esok hari.
Namun Allah berbeda.
Dia adalah El Gibor, Tuhan yang Mahaperkasa, kekuatan-Nya kekal dan tidak pernah berakhir.
* Dia tidak mati
* Dia tidak lelah
* Dia tidak membutuhkan makan dan minum
* Dia tidak pernah tertidur sekalipun
Mazmur 121:2–4 menegaskan:
“Ia tidak terlelap dan tidak tertidur…”
Dialah satu-satunya sumber kekuatan yang tidak pernah habis.
2. Kepada Siapa Kita Bersandar?
* Jika manusia terbatas, kepada siapa kita bersandar saat hidup menekan kita?
* Saat lelah, kepada siapa kita datang?
* Saat musuh mengejar, tempat mana kita berlindung?
* Saat penyakit menyerang, siapa yang mampu memulihkan?
Hanya Tuhan Yesus, El Gibor kita, yang mampu:
Memberikan kekuatan di tengah kelelahan
Dia adalah Gunung Batu Keselamatanmu.
Memberikan perlindungan saat bahaya mengancam
Dia adalah Tanduk Selamatmu dan Kota Bentengmu.
Menyembuhkan penyakit dan memulihkan tubuhmu
Dia adalah Air Anggur Hidupmu, sumber pemulihan sejati.
Ketekalan kuasa-Nya adalah jaminan bahwa kita tidak pernah berjalan sendirian.
Kiranya setiap kita semakin mengenal Tuhan sebagai El Gibor, satu-satunya Pribadi yang kekal dan Mahaperkasa, tempat terbaik untuk bersandar dalam setiap aspek kehidupan. Serahkanlah kekuatanmu yang terbatas kepada kuasa-Nya yang tidak terbatas, maka engkau akan melihat karya-Nya nyata dalam hidupmu.( A27).