Pihak kepolisian tak tinggal diam. Mereka memanggil pihak sekolah dan keluarga masing-masing pelaku serta korban untuk proses mediasi dan pemeriksaan.
Bahkan, tim dari UPTD PPA Langkat turut dilibatkan karena seluruh pihak yang terlibat masih di bawah umur.
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, menegaskan bahwa polisi berkomitmen untuk melindungi seluruh warga, terutama anak-anak dan pelajar yang rentan terjerumus dalam perilaku kekerasan.
“Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Minimnya pengawasan dari lingkungan sekitar bisa berujung pada perkelahian hingga perundungan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar para orang tua, guru, dan masyarakat tidak lepas tangan dalam mengawasi anak-anak di usia remaja yang sedang mencari jati diri.
“Peran keluarga dan sekolah sangat vital. Jangan biarkan anak-anak tumbuh tanpa arahan, karena dari situlah bibit kekerasan bisa muncul,” tambahnya.
Kini, kedua pelaku tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polres Langkat.
Polisi memastikan penanganan dilakukan dengan pendekatan perlindungan anak, sambil tetap menegakkan hukum agar kejadian serupa tak terulang. [sinata/sn8]