Sinata.id
  • Indeks
  • News
    • Nasional
    • Nusantara
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Otomotif
  • Wisata
  • Entertainment
    • Seleb
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
Sinata.id
No Result
View All Result
  • BERITA TERKINI
  • News
  • Trending
  • Nusantara
  • Nasional
  • Bisnis
  • Sports
  • Entertainment
  • Teknologi
  • Wisata
Fenomena ikan mati di Danau Toba.

Fenomena ikan mati di Danau Toba.

Viral Fenomena Mengerikan dari Danau Toba: Ribuan Ikan Mati Mendadak

Zainal Editor: Zainal
30 Juli 2025 | 18:08 WIB
Rubrik: News

Samosir, Sinata.id – Di tengah keheningan pagi yang biasanya menyambut nelayan dengan harapan danau yang tenang, hari itu Danau Toba justru menyuguhkan pemandangan yang memilukan. Ratusan, bahkan ribuan ikan, tampak mengambang tak bernyawa di permukaan air yang keruh. Aroma amis menusuk. Air mata tumpah. Dan dunia maya pun ikut bergetar.

Sebuah video berdurasi 26 detik menyebar bak api di musim kemarau. Di dalamnya, seorang pria bersuara lirih tapi penuh guncangan emosional berkata, “Aduh Danau Toba, ikannya naik semua ke atas… Kenapa la seperti ini, ada apa denganmu di bawah sana?”  Demikian narasi yang terdengar seperti jeritan batin itu segera menyulut simpati, dikutip Sinata.id pada Rabu, 30 Juli 2025, dari video yang beredar.

Seketika, lini masa media sosial dibanjiri spekulasi. “Pencemaran!” kata sebagian. “Limbah industri!” tuduh yang lain. Namun, ketika mata tertuju pada air danau yang tampak kehijauan dan keruh, semua orang tahu: ini bukan hanya tentang ikan mati. Ini tentang sesuatu yang jauh lebih dalam, dan mungkin jauh lebih menakutkan.

Abner Tarigan, Kepala UPTD Kualitas Air Danau Toba dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut, mencoba meredam kegelisahan. Menurutnya, ombak besar telah mengangkat lumpur dari dasar danau, membuat air menjadi keruh. Namun pengakuannya juga mencerminkan ketidakpastian. “Video itu saya juga lihat dari Facebook, tapi saya tidak bisa memastikan kebenarannya,” ucapnya, seperti dikutip Sinata.id via Detikcom.

Lalu muncullah suara dari kalangan ilmiah. Dr. Ir. Lukman, M.Si., peneliti dari BRIN, membawa angin baru—angin yang tak kalah menyeramkan. Ia menyebut fenomena ini sebagai “pembalikan massa air” atau turnover—sebuah kejadian alamiah yang nyaris tak kasatmata tapi mematikan.

Di wilayah Pangururan yang tertutup dan dalam, air dari dasar danau yang mengandung gas-gas beracun seperti hidrogen sulfida, metana, dan karbon dioksida terdorong ke permukaan akibat perubahan suhu atau tekanan. Gas-gas itu, dalam senyapnya, membunuh kehidupan di dalam air. “Kalau kadar oksigen sudah nol, ikan akan mati lemas. Mereka tidak punya tempat berpindah, apalagi di area karamba,” jelas Lukman, dilansir GoRiau.

Penjelasan itu bukan sekadar ilmiah. Ia membawa realitas yang lebih kelam: Danau Toba, yang selama ini dianggap sebagai simbol keindahan dan ketenangan, sedang berteriak dari dalam. Turnover bukan sekadar fenomena alam—ia adalah refleksi dari beban berat yang selama ini ditanggung danau: karamba-karamba yang terus bertambah, limbah-limbah organik, dan kebijakan yang lemah.

Fenomena ini pun memicu pertumbuhan fitoplankton secara besar-besaran—membuat air danau semakin hijau, semakin keruh, semakin mati.

Warga setempat kini menuntut kejelasan. Beberapa menyalahkan pemerintah daerah yang dianggap terlalu longgar terhadap aktivitas budidaya ikan. Yang lain menyindir para pemilik usaha besar yang meraup untung dari danau tapi abai terhadap keseimbangan ekologisnya.

“Danau ini bukan kolam pribadi siapa pun. Kalau dibiarkan seperti ini terus, anak cucu kita cuma bisa melihat Danau Toba di buku sejarah,” ucap seorang netizen.

Suasana pun berubah menjadi tegang. Di satu sisi, nelayan lokal menangis karena kehilangan penghasilan akibat matinya ikan. Di sisi lain, pemerintah berpacu dengan waktu mencari solusi yang tak sekadar tambal sulam. Semua sepakat: ini adalah alarm keras.

Lukman menegaskan perlunya kebijakan berbasis ekologi dan keberlanjutan. Tapi suara-suara itu harus bersaing dengan kepentingan ekonomi dan tekanan politik. “Ini bukan cuma soal ikan. Ini soal daya tahan ekosistem. Ini soal masa depan,” katanya dengan nada tegas.

Danau Toba—yang selama ini menjadi kebanggaan nasional, daya tarik wisata, dan tempat bertemunya budaya serta sejarah—kini berubah menjadi simbol peringatan. Tentang apa yang terjadi ketika manusia terlalu rakus dan lupa mendengar suara alam.

Sementara itu, bangkai-bangkai ikan masih mengambang, menjadi saksi bisu dari krisis yang lebih dalam dari sekadar air keruh.

Dan suara lirih itu, yang terekam dalam video viral, terus terngiang di benak semua orang:

“Oh Danau Toba Nauli… kenapa la seperti ini?” (*)

Tags: Danau TobaFenomenaViral

Berita Terkait

Penerapan belajar lima hari di Simalungun dalam tahap sosialisasi. ist
News

Disdik Sosialisasi Penerapan 5 Hari Belajar di Simalungun

Editor: Redaksi Sinata 2
31 Juli 2025 | 18:15 WIB

Simalungun, Sinata.id - Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun melakukan survei kepada para orang tua siswa untuk penerapan 5 hari belajar sesuai...

Baca SelengkapnyaDetails
Truk diduga alami rem blong hantam rumah warga. (Foto: sinata/Hendri)
News

Truk Rem Blong di Simpang Rambung Merah: 3 Luka, Rumah Warga Rusak

Editor: Redaksi Sinata 2
31 Juli 2025 | 17:49 WIB

Pematangsiantar, Sinata.id – Kecelakaan tunggal truk di Jalan Medan tepatnya di Simpang Rambung Merah, Kota Pematangsiantar, akibatkan tiga orang alami...

Baca SelengkapnyaDetails
Biskop Cinema XXI hadir di Suzuya Merdeka Mall, Pematangsiantar. ist
News

Bioskop Cinema XXI Dibuka di Suzuya Merdeka Mall, Diharapkan Dongkrak Ekonomi

Editor: Redaksi Sinata 2
31 Juli 2025 | 16:36 WIB

Pematangsiantar, Sinata.id – Bioskop Cinema XXI resmi dibuka di Suzuya Merdeka Mall pada Kamis (31/7/2025) siang, ditandai dengan pengguntingan pita...

Baca SelengkapnyaDetails
Tagihan Bengkak Tak Kunjung Diatasi, Pelayanan Perumda Tirta Uli Bikin Kecewa
News

Tagihan Bengkak Tak Kunjung Diatasi, Pelayanan Perumda Tirta Uli Bikin Kecewa

Editor: Redaksi Sinata 2
31 Juli 2025 | 16:01 WIB

Pematangsiantar, Sinata.id – Frans, seorang warga Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba, menyampaikan kekecewaannya terhadap respons Perumda Tirta Uli dianggap...

Baca SelengkapnyaDetails
Razia digelar fokus pada kendaraan penunggak pajak. (Foto:sinata/Pra)
Pematangsiantar

Tak Bayar Pajak, Pengendara Dapat Surat Teguran dari Samsat

Editor: RP
31 Juli 2025 | 15:41 WIB

Pematangsiantar, Sinata.id - Dinas Pendapatan Sumatera Utara - UPT Samsat Pematangsiantar, Satlantas Polres Pematangsiantar dan Jasaraharja gelar razia gabungan di...

Baca SelengkapnyaDetails

Berita Terbaru

News

Disdik Sosialisasi Penerapan 5 Hari Belajar di Simalungun

31 Juli 2025 | 18:15 WIB
News

Truk Rem Blong di Simpang Rambung Merah: 3 Luka, Rumah Warga Rusak

31 Juli 2025 | 17:49 WIB
News

Bioskop Cinema XXI Dibuka di Suzuya Merdeka Mall, Diharapkan Dongkrak Ekonomi

31 Juli 2025 | 16:36 WIB
News

Tagihan Bengkak Tak Kunjung Diatasi, Pelayanan Perumda Tirta Uli Bikin Kecewa

31 Juli 2025 | 16:01 WIB
Pematangsiantar

Tak Bayar Pajak, Pengendara Dapat Surat Teguran dari Samsat

31 Juli 2025 | 15:41 WIB
News

Razia di Jalan Merdeka, Pengendara Ditegur Belum Bayar Pajak Kendaraan

31 Juli 2025 | 15:24 WIB
Pematangsiantar

Jalan Merdeka Semrawut, Kapan Gedung IV Pasar Horas Dibangun, Belum Ada Kepastian

31 Juli 2025 | 15:12 WIB
News

Pohon Mahoni Rawan Tumbang di Jalan Asahan, Ancam Keselamatan Warga

31 Juli 2025 | 14:34 WIB
News

Ipda Lizar Buka-bukaan Terkait Tuduhan Julham: Biar Pemeriksaan Propam Ungkap Kebenaran

31 Juli 2025 | 14:06 WIB
News

BPN Siantar Senang PTPN IV Gugat 96 Petani di Gurilla dan Bah Sorma

31 Juli 2025 | 13:39 WIB
Pematangsiantar

Stadion Sangnaualuh Akan Dibangun Kembali, Bakal Jadi Kebanggaan Warga Pematangsiantar

31 Juli 2025 | 11:58 WIB
Nusantara

API Kecam Pembubaran Ibadah di Padang: Serukan Perlindungan Hak Beragama dan Evaluasi Regulasi Intoleransi

31 Juli 2025 | 11:17 WIB
  • Indeks
  • Pedoman
  • Privacy
  • Redaksi
  • ToS

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Rakutta Sembiring, Perumahan Grand Rakutta Indah Nomor 42-43, Pondok Sayur, Siantar Martoba, Pematangsiantar, Sumatera Utara, 21137

📧 redaksisinata @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • News
    • Nasional
    • Nusantara
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Trending
  • Bisnis
    • Investasi
    • Keuangan
  • Sports
    • Bola
  • Teknologi
    • AI
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Game
  • Otomotif
  • Wisata
  • Entertainment
    • Seleb

© 2025

logo sinata id new


PT. SINAR KEADILAN UTAMA (SINATA)
Jl. Merpati V No 2, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12320.

ALAMAT REDAKSI
Jl. Rakutta Sembiring, Perumahan Grand Rakutta Indah Nomor 42-43, Pondok Sayur, Siantar Martoba, Pematangsiantar, Sumatera Utara, 21137

📧 redaksisinata @ gmail.com

Sinata.id