Samosir, Sinata.id – Sebuah fenomena alam tak lazim mengejutkan warga Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Dalam keterangan video yang beredar disebutkan, peristiwa terjadi sejak Selasa, 29 Mei 2025, semburan lumpur muncul dari dalam tanah dan terus berlangsung hingga kini.
Kemunculannya memicu kekhawatiran warga setempat dan menciptakan gelombang spekulasi di media sosial.
Semburan lumpur ini disebut-sebut memiliki kemiripan dengan tragedi Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang sempat menjadi bencana nasional pada tahun 2006.
Kendati skalanya masih jauh lebih kecil, namun sifat lumpur yang terus menyembur dari bawah permukaan tanah membuat fenomena ini tak bisa dianggap remeh.
Warna Air Danau Toba Berubah, Ribuan Ikan Mati
Menambah kekhawatiran masyarakat, fenomena ini terjadi tak lama setelah air Danau Toba yang terletak tak jauh dari lokasi semburan mendadak berubah warna menjadi keruh, kekuningan seperti lumpur.
Perubahan drastis tersebut disertai dengan matinya ribuan ekor ikan secara massal, serta laporan mengenai kebakaran hutan di beberapa titik di sekitar kawasan Samosir.
Masyarakat pun mulai mengaitkan rangkaian peristiwa ini sebagai tanda adanya gejala geologi atau bahkan pertanda bencana yang lebih besar.
Netizen Resah
Video semburan lumpur pertama kali menjadi viral setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Vegas Tamba pada Rabu, 30 Juli 2025.
Sejak saat itu, kolom komentar dipenuhi dengan beragam reaksi dari warganet, mulai dari analisis amatir hingga spekulasi bernuansa spiritual.
“Tandanya gunung di Toba Samosir aktif. Waspadalah…” tulis akun Dedy Silitonga dalam kolom komentar.
Sementara itu, akun Starki Simbolon menanggapi dengan pendekatan religius. “Kemungkinan itu boa-boa, pertanda sesuatu yang buruk akan datang. Mari merendahkan hati berdoa meminta pengampunan Tuhan atas Pulo Samosir dan sekitarnya, supaya terlindung dari hal-hal gaib dan niat jahat si iblis,” tulisnya.
Kekhawatiran juga disampaikan oleh warganet bernama Toni Carmel yang berharap agar pemerintah segera turun tangan melakukan penelitian mendalam.
“Lumpur yang dari dalam bumi itu secepatnya harus diteliti. Semoga jangan seperti lumpur Lapindo,” tulisnya.
Pemerintah Diminta Bertindak Cepat
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Badan Geologi maupun pihak terkait lainnya mengenai penyebab pasti semburan lumpur tersebut. Namun, warga berharap agar pihak berwenang tidak mengabaikan kejadian ini, mengingat posisi geografis Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba — sebuah danau vulkanik purba yang terbentuk dari letusan supervolcano ribuan tahun silam. (*)