Sinata.id – Di saat citra wakil rakyat sedang diuji, publik dikejutkan dengan “penampilan” tak terduga dari Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo. Dilihat Sinata.id pada Sabtu (20/9/2025), dalam sebuah video berdurasi 30 detik yang beredar viral di media sosial, pria berlogo PDIP itu tampil bak komika jalanan, santai, cengengesan, dan tanpa beban menyebut dirinya sedang merampok uang negara.
Dengan nada seolah memberi tips finansial ala pejabat zaman now, Wahyudin menyapa kamera, “Kita menuju Makassar pakai uang negara. Rampok saja uang negara ini, habiskan saja, biar negara semakin miskin.”
Ia bahkan tidak lupa menegaskan identitasnya sendiri, “Siapa Ji? Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo.”
Tawa renyah menyertai “pengakuan” itu. Ia pun tampak bersama seorang perempuan, yang dalam penggalan video, disebutnya sebagai “hugel”, seolah sedang melakukan tur dinas versi komedi gelap, perjalanan resmi, selingkuhan resmi, dan candaan yang tidak resmi.
Dari Cengengesan ke Klarifikasi Lalu Minta Maaf
Tak butuh waktu lama, netizen bergerak lebih cepat daripada rapat paripurna. Video itu viral, memancing kecaman, dan membuat nama Wahyudin trending di berbagai platform. Sadar bahwa candaannya telah berubah menjadi bumerang politik, Wahyudin buru-buru mengunggah permintaan maaf, lengkap dengan sang istri, Megawati, di sisinya.
“Saya mohon maaf kepada masyarakat Gorontalo. Tidak ada niat melecehkan siapa pun. Ini murni kesalahan saya,” ujarnya dalam video klarifikasi di akun Facebook-nya.
Sang politisi juga menyatakan siap menanggung konsekuensi atas ucapannya, meski publik mungkin bertanya-tanya, apakah konsekuensi itu sekeras tawa di video viralnya.
Catatan Kekayaan Wahyudin Moridu yang Ironis
Wahyudin Moridu, pria asal Boalemo, sebelumnya hanya dikenal di lingkup politik lokal. Ia pernah duduk di DPRD Boalemo (2019–2025) dan akhirnya meraih kursi DPRD Provinsi Gorontalo periode 2024–2029 setelah Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar atas perintah Mahkamah Konstitusi.
Namun yang membuat publik lebih tercengang daripada ucapannya adalah laporan harta kekayaannya.
Berdasarkan LHKPN 2024, total kekayaan Wahyudin justru bernilai minus Rp2 juta, angka yang ironis bagi seseorang yang bercanda sedang “merampok negara”.
Data itu menunjukkan ia memiliki warisan tanah senilai Rp180 juta dan tabungan Rp18 juta, tetapi menanggung utang Rp200 juta. (A46)