Medan, Sinata.id – Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas mendukung perdamaian antara Lurah Perintis, Kecamatan Medan Timur, Muhammad Fadli dengan masyarakat bernama Mawardi.
“Saya mendukung upaya perdamaian yang telah dilakukan, ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, saya berharap kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar Rico Waas.
Sementara itu Lurah Perintis, Kecamatan Medan Timur, Muhammad Fadli saat dikonfirmasi mengatakan, proses perdamaian telah dilakukan sore tadi, Kamis 16 Oktober 2025, di Polsek Medan Timur setelah sebelumnya Mawardi beserta keluarga menyampaikan permohonan maafnya atas insiden yang terjadi pada Senin 13 Oktober 2025 lalu.
“Perdamaian sudah dilakukan sore tadi, disaksikan langsung oleh Camat Medan Timur Bapak Noor Alfi Pane beserta keluarga dari Pak Mawardi sendiri,” kata Fadli.
Dari perdamaian tersebut terang Fadli, Mawardi bersedia menandatangani surat pernyataan, diantaranya berupa, tidak lagi memasang polisi tidur tanpa izin dari aparatur yang berwenang dan tidak lagi meletakan gundukan tanah di depan rumah yang bersangkutan.
Kemudian Mawardi, tidak akan membuang sampah sembarangan di depan rumah, dan bersedia membongkar sendiri bangunan yang di dirikan Mawardi diatas fasilitas umum jalan Madukuro.
“Surat pernyataan yang ditandatangani bersama itu sebenarnya sesuai dengan petisi dari masyarakat jalan Madukuro yang telah berulang kali menyampaikan keluhan mereka ke Kelurahan Perintis,” Terang Fadli.
Meski demikian, Fadli mengaku akan tetap bersedia membantu Mawardi jika mengalami kesulitan dalam melakukan pembongkaran bangunan liar yang di dirikannya diatas fasilitas umum.
“Silahkan sampaikan ke jajaran Kelurahan ataupun Kecamatan, pasti akan kami bantu,” tambah Fadli.
Fadli juga turut menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Wakil Wali Kota Medan H Zakiyuddin Harahap yang terus mensupport dirinya hingga permasalahan ini dapat diselesaikan secara damai.
“Saya berterimakasih dan bangga sekali dengan pimpinan saya yang terus memberikan perhatian kepada saya mulai dari terjadinya insiden itu hingga sekarang dapat diselesaikan secara damai,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, 13 Oktober 2025 lalu, terjadi keributan antara Lurah Perintis, Timur Muhammad Fadli dengan salah seorang masyarakat bernama Mawardi. Keributan tersebut dipicu ketika Muhammad Fadli yang menjabat sebagai Lurah Perintis mendapat aduan dari masyarakat seringnya mengalami bocor ban saat melintas di jalan Madukuro.
Kemudian Fadli bersama Kepling meninjau langsung ke lokasi yang dimaksud dan mendapati adanya sejumlah paku yang menancap di polisi tidur yang terbuat dari ban bekas.
Lantas Fadli langsung membongkar polisi tidur yang tidak sesuai aturan tersebut. Namun upayanya langsung diprotes oleh Mawardi yang merasa keberatan polisi tidur itu di bongkar, sehingga terjadilah keributan antara keduanya.
Pada saat terjadinya keributan, Mawardi dengan sengaja mendorong Fadli hingga terjatuh ke dalam parit. Peristiwa itupun mengakibatkan Fadli mengalami sejumlah luka di bagian tangan. (*)
Sumber: Dinas Kominfo Medan